Blog for Discussing All About Biotechnologi Understanding Development, Especially Biotechnology for Modern Health and Medical
Friday, November 30, 2012
DAUN PANJANG UMUR (PEGAGAN)
Pegagan (Centella asiatica) dengan Sinonim := Hydrocotyle asiatica Linn. = Pasequinus, Rumph. Tergolong dalam Familia : umbelliferae.Nama yang biasa dikenal untuk tanaman ini selain pegagan adalah daun kaki kuda dan antanan.
Adalah tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, serta pematang sawah. Menyukai tanah yang agak lembab dan cukup mendapat sinar matahari atau teduh, seperti di padang rumput, pinggir selokan, sawah, dan sebagainya. Kadang-kadang di tanam sebagai penutup tanah di perkebunan atau sebagai tanaman sayuran (sebagai lalab), terdapat sampai ketinggian 2.500 m di atas permukaan laut. Pegagan merupakan terna menahun tanpa batang, tetapi dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10 cm - 80 cm, akar keluar dari setiap bonggol, banyak bercabang yang membentuk tumbuhan baru. Helai daun tunggal, bertangkai panjang sekitar 5 cm - 15 cm berbentuk ginjal. Tepinya bergerigi atau beringgit, dengan penampang 1 cm - 7 cm tersusun dalam roset yang terdiri atas 2 - 10 helai daun, kadang-kadang agak berambut. Bunga berwarna putih atau merah muda, tersusun dalam karangan berupa payung, tunggal atau 3-5 bersama-sama keluar dari ketiak daun. Tangkai bunga 5 mm - 50 mm. Buah kecil bergantung yang bentuknya lonjong/pipih panjang 2 - 2,5 mm, baunya wangi dan rasanya pahit.
Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan lingkungannya sesuai hingga dijadikan penutup tanah. Jenis pegagan yang banyak dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau. Pegagan merah dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu karena banyak ditemukan di daerah bebatuan, kering dan terbuka. Pegagan merah tumbuh merambat dengan stolon (geragih) dan tidak mempunyai batang, tetapi mempunyai rhizoma (rimpang pendek). Sedangkan pegagan hijau sering banyak dijumpau di daerah pesawahan dan disela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh pegagan hijau yaitu tempat agak lembap dan terbuka atau agak ternaungi. Selain itu, tanaman yang mirip pegagan atau antanan ada empat jenis yaitu antanan kembang, antanan beurit, antanan gunung dan antanan air. Kebanyakan pegagan dikonsumsi segar untuk lalapan, tetapi ada yang dikeringkan untuk dijadikan teh, diambil ekstraknya untuk dibuat kapsul atau diolah menjadi krem, salep, obat jerawat, maupun body lotion
Tanaman ini berasal dari daerah Asia tropik, tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, India, Republik Rakyat Cina, Jepang dan Australia kemudian menyebar ke berbagai negara-negara lain. Sejak zaman dahulu, pegagan telah digunakan untuk obat kulit, gangguan saraf dan memperbaiki peredaran darah. Masyarakat Jawa Barat mengenal tanaman ini sebagai salah satu tanaman untuk lalapan. Dengan nama Lokal : Pegaga (Aceh), jalukap (Banjar), daun kaki kuda (Melayu), ampagaga (batak), antanan (sunda), gagan-gagan, rendeng (jawa), piduh (bali) sandanan (irian) broken copper coin, semanggen (Indramayu,Cirebon), pagaga (Makassar), daun tungke (Bugis) buabok (Inggris), paardevoet (Belanda), gotu kola (India), ji xue cao (Hanzi)
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Rasa manis, sejuk. Anti infeksi, antitoxic, penurun panas (antipiritika) , peluruh air seni (deuretika) menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan. Saponin yang ada menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid). KANDUNGAN KIMIA : Pegagan yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella Herga mengandung Asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahminoside, brahmic acid, madasiatic acid, meso-inositol, centellose, carotenoids, garam-garam mineral seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi, vellarine, zat samak. Senyawaan glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside dan senyawaan sejenis
Pada penelitian di RSU Dr. Soetomo Surabaya dapat dipakai untuk menurunkan tekanan darah, penurunan tidak drastis, jadi cocok untuk penderita usia lanjut. Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental, dan stamina tubuh; serta menurunkan gejala stres dan depresi. Secara empirik Pegagan dapat mengobati
Hepatitis, Campak, Demam, Amandel (Tonsilis), Sakit tenggorokan; Bronkhitis, Infeksi dan Batu saluran kencing, Mata merah, Wasir; Keracunan, Muntah darah, Batuk darah, mimisan, Cacingan, Lepra;
PEMAKAIAN: 15 - 30 gram pegagan segar, direbus, minum. Atau dilumatkan, peras, minum airnya. PEMAKAIAN LUAR : Dilumatkan, ditempel ke bagian yang sakit. Dipakai untuk: Gigitan, ular, bisul, luka berdarah, TBC kulit.
CARA PEMAKAIAN :
1. Kencing keruh (akibat infeksi/batu sistem saluran kencing):30 gram pegagan segar direbus dengan air cucian beras dari bilasankedua. Susah kencing: 30 gram pegagan segar dilumatkan, tempel di pusar.
2. Demam: Segenggam daun pegagan segar ditumbuk, kemudian ditambah sedikit air dan garam, saring. Diminum pagi-pagi sebelum makan.Darah tinggi: 20 lembar daun pegagan ditambah 3 gelas air, direbus sampai menjadi 3/4-nya. Sehari diminum 3 x 3/4 gelas.
3. Wasir:
4-5 batang pegagan berikut akar-akarnya direbus dengan 2 gelas air
selama ± 5 menit. Minum rebusan ini selama beberapa hari.
4. Pembengkakan hati (liver) :
240 gram - 600 gram pegagan segar direbus, minum secara rutin.
5. Campak: 60 -120 gram pegagan direbus, minum, Bisul : 30 gram - 60 gram pegagan segar direbus, diminum. Pegagan segar dicuci bersih, dilumatkan ditempelkan ke yang sakit. Mata merah, bengkak : Pegagan segar dicuci bersih, dilumatkan, diperas, airnya disaring. Teteskan ke mata yang sakit 3 - 4 kali sehari.
6. Batuk darah, muntah darah, mimisan : 60 - 90 gram pegagan segar direbus, atau diperas, airnya diminum.Batuk kering : segenggam penuh pegagan segar dilumatkan, peras. Ditambah air dan gula batu secukupnya. Minum.
7. Lepra : 3/4 genggam pegagan dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air, sampai menjadi 3/4 -nya. Saring, diminum setelah dingin, sehari 3 x 3/4 gelas.
8. Penambah nafsu makan : 1 genggam daun pegagan segar direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas. Minum sehari 1 gelas. Teh daun pegagan segar berkhasiat :Pembangkit nafsu makan, menyegarkan badan, menenangkan, menurunkan panas, batuk kering, mengeluarkan cacing di perut,mimisan. Lalaban pegagan berkhasiat segar berkhasiat :Membersihkan darah, terutama pada bisul, tukak berdarah.Memperbanyak empedu, sehingga memperbaiki gangguan pencernaan.
Tuesday, November 6, 2012
PAHLAWAN KEMERDEKAAN DARI PENJAJAHAN MODERN
Ibu Pertiwi banyak melahirkan putra-putra terbaik bangsa, ironisnya masih ada juga diantara kita yang justru mendukung mereka yang telah terbukti lacut, pelaku Tipikor, Pelaku Tindak Pidana dan bahkan pelanggar HAM berat, maklar proyek, maklar Lembaga Keuangan Dunia untuk mernjadi pemimpin negeri ini. Apakah Ibu Pertiwi tidak semakin sakit ?. Adalah tanggung jawab kita bersama untuk membuat Ibu Pertiwi tidak bersedih hati lagi. Dukung yabg terbaik dan ajak semua komponen bangsa mendukung yang terbaik. Mungkin inilah menyelamatkan Indonesia sebagai pengejawantahan jiwa kepahlawanan kita saat ini ! Jika anda setuju dengan visi dan misi Presiden idaman Kita ini, share link http://www.facebook.com/PresidenIdamanKita ke seluruh sahabat-sahabat kita dan klik like/suka (Darwono Tuan Guru).
(Menyambut Hari Pahlawan 2012)
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (190). “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (191
Kepejuangan, Keberanian dan Kejujuran juga adalah masalah karakter. Di tengah krisis kepemimpinan nasional,menengok proses regenerasi kepemimpinan negeri ini patut dicermati. Rezim otoriter Orde Baru telah ambil bagian penting dalam memporak-porandakan regenerasi kepemimpinan nasional dan tatanan kepemimpinan secara keseluruhan. Kepemimpinan otoriter militeristiknya telah membangun pola kepemimpinan yang lacut, hipokrit dan antikritik. Kader-kader bangsa yang memiliki karakter seperti itulah yang telah mendapat dempul kosmetik menjadi pemimpin-pemimpin nasional tanpa memiliki akar yang kokoh akan nilai-nilai keperkuangan, patriotisme apalagi pengorbanan. Berkibarnya kepemimpinan mereka tidak lain seperti cream pasta yang biasa menghiasi cake nasional yang berwarna gelap (Topping Leadership).
Gempita reformasi di akhir dasa warsa 90-an,telah membuka peluang bagi setiap anak negeri untuk muncul ke depan dalam proses suksesi kepemimpinan nasional. Namun demikian peluang ini lebih cepat dimanfaatkan oleh pemain-pemain lama dalam konstelasi politik Indonesia dengan jalan berdiaspora ke bebagai wadah yang menggunakan “jaket palsu reformasi”.
Pemain-pemain lama yang talah berganti bulu, telah berkamuflase (bukan bermetamorfosis) memerankan dirinya sebagai kupu kupu kertas yang menghiasi puncak-puncak “pohon” indah yang benama Indonesia.
Pola 98 itu , telah menumbuhkan kepemimpinan dengan pendekatan ayakan, yang kuat muncul di atas, seperti juga topping hiasan, coklat atau gula-gula yang kelihatan menarik pada puncak cake raksasa "kepemimpinan nasional". Suksesi kepemiminan memang berjalan, namun hasil suksesi yang mayoritas berasal dari penghuni menara gading ini sejatinya tidak mengakar, kurang menghujam ke akar rumput dan tidak bernafas sebagaimana degup jantung akar rumput. Ironisnya pemimpin (tepatnya petinggi/topper) hasil proses yang demikian ini merasa merekalah penentu segalanya atas arah perjalanan biduk bangsa. Tragisnya, karena mereka merasa dipilih seara syah melalui pesta demokrasi , maka senjata ampuhnya adalah menjadikan “pemilih/pendukung” sebagai kambing hitam, sehingga anak-anak bangsa sering diadu dalam berbagai kasus kebijakan yang kontroversi. Sebuah langkah yang jauh dari sikap kenegarawanan.
Reformasi tahun 98, telah melahirkan banyak sosok yang digadang-gadang layak menjadi Pemimpin namun realitasnya tidak didukung oleh karakter yang baik serta integritas yang dapat diandalkan. Budaya politik bangsa Indonesia masih dibangun atas pemikiran yang menilai bahwa Kepemimpinan itu jabatan bahkan identik dengan jabatan yang basah dengan kekayaan. Sehingga Orang yang memegang kekuasaan politik cenderung memperbesar simpanan harta dan kekayaannya selain untuk kepentingannya sendiri juga untuk mempertahankan jumlah bawahan dan pengikut yang berjuang bersamanya. Pusat kekuasaan bukan lagi pada sistem melainkan lebih kepada orang perorang. Elite politik berusaha agar selalu dekat dengan pucuk Pimpinan sehingga posisinya dalam sistem politik selalu terjaga. Akibatnya, gagal menjadi perwakilan kepentingan rakyat. Dan masyarakatpun seringkali mementingkan orang-perorang daripada kelembagaan. Krisis multi dimensional telah bermetamorfosis menjadi krisis intelektual dan krisis nurani yang bermuara pada krisis identitas dan krisis jati diri.
Saat ini kita dapat merasakan di tengah-tengah kehidupan berbangsa kita dapat menemukan begitu banyak pemimpin-pemimpin palsu, yang tidak seia-sekata, berbeda antara ucapan dan perbuatan, antara janji politik dan realitas kebijakannya setelah mereka terpilih. Kita dengan mudah menemukan kasus kasus yang meprihatinkan, petinggi yang lebih memilih jalan-jalan ketimbang menangani hal-hal yang urgent dan darurat atas apa yang menimpa rakyatnya. Petinggi yang memilih silau dengan pujian-pujian international dari pada melidungi rakyatnya atas kebijakan yang diambilnya.
Sebenarnya, banyak ikhwan-ikhwan yang punya komitmen dan kemampuan yang jauh lebih bagus dari mereka yang ada di panggung sandiwara " Jagad Perpolitikan Indonesia saat ini.Mereka menjaga idealismenya untuk tidak tercemar oleh "pesan sponsor" namun tidak terakomodir dalam proses rekrueitmen kepemimpinan Nasional karena dogma kepartaian yang memang Undang-Undangnya dibuat agar orang-orang partai yang terus berkuasa. Sayangnya rakyat telah muak dengan perilaku orang-orang partai yang memiliki kedudukan. JIka benar semua fraksi terlibat dalam maklar proyek maka jika tidak ada "bedol senayan", penggantian calon-calon penghuni senayan secara total yang ditawarkan oleh partrai-partai pada pemilu legislatif 2014 kelak sama saja Partai-partai menawarkan "daging busuk berpenyakit" kepada pemilih, dan rakyat dipaksa menelannya.
Akan sangat bagus jika mekanisme pemilihan juga mengakomodir Calon Independent di legislatif juga di buka, dengan cara demikian kemungkinan tampil pemimpin-pemimpin yang mengakar bukan polesan instan akan menjadi lebih besar. Sayangnya, lagi-lagi kita terjebak copy paste demokrasi barat yang instrumenya partai politik, ya beginilah jadinya.
Harapan kepada ikhwan dan akhwat yang masih memiliki Api kebangkitan di dadanya, yang masih punya komitmen pada Ruju ila Quran wa shunnah dalam makna luas dimanapun berada, kiprah anda untuk menjadi pencerah bagi negeri ini sangat dibutuhkan. Saya sangat yakin dengan integritas saudara-saudara. Diskusi Syawalan Alumni HMI MPO 16 September 2012 untuk mengupayakan alumni kader HMI MPO lebih berperan aktif dalam pembangunan bangsa, semoga tidak sekedar menjadi notulensi diskusi yang beku tanpa makna. Moment Hari Pahlawan 2012 ini, mudah-mudahan benar-benar membangkitkan spirit perjuangan kita. Saatnya kita membumikan khittoh MPO, sebagai Ulul Albab untuk mengamalkan segala potensi yang kita miliki dengan ikhlas dalam kontek Kebangsaan, Keindonesiaan sebagai negara kesatuan yang realitasnya berbhineka. Kader-kader dari berbagai organisasi dan kelembagaan sudah memimpin negeri ini dan beginilah kondisi Indonesia yang kita mahfumi bersama. Saatnya Alumni HMI MPO beserta kader -kadernya berani tampil menjawab tantangan kebutuhan bangsa akan pemimpin yang sejat.
Kita harus yakin, Ibu Pertiwi senantiasa melahirkan putera-putera patriotiknya, puluhan tahun saya aktif di Partai, hingga dicalonkan sebagai Caleg DPR RI oleh masyarakat, saya sangat paham, banyak kader-kader partai yang berpengalaman, kapabel dan berjiwa pejuang untuk menjadi Wakil Rakyat Yang Amanah. Tinggal Paradigma Partai Partai yang harus berubah untuk menjadi partai yang dipercaya. Pilar demokrasi adalah Trust bukan intimidasi seperti saat era otoriter. Kemenangan Jokowi bisa dijadikan pembelajaran bagi pimpinan-pimpinan partai dan kita semua, hanya trust lah yang bisa menggiring hingga bilik suara. Jadi Bangunlah Trust, jadilah orang yang dapat dipercaya .
Catatan : FAHMI MPO atau Forum Alumni HMI MPO adalah wadah tausiah untuk kjita semua terutama Alumni HMI MPO yang kelahirannya bukan saja karena alasan External adanya represifitas Rezim otoriter ORDE BARU, tetapi juga atas mawasdiri internal dan koreksi terutama terkait dengan outcome kader HMI insan Cita untuk lebih utuh dalam "keintelektualan, Keislaman dan Keindonesian" dalam satu Istilah Qur'ani Ulul Albab. Silakan Klik Suka/Like di Face book
Subscribe to:
Posts (Atom)