Monday, August 9, 2010

KANKER TULANG : MENGANCAM REMAJA USIA 10 - 20 TAHUN




TAHUN LALU, kita kehilangan murid tercinta kita, Kevin Kls XI IPA, Dia telah menjalani amputasi hingga kakinya kemungkinan karena osteosarkoma (kanker tulang), sungguh mengetuk hati kita semua . Namun, banyak yang tak tahu bahwa Kevin hanya salah satu contoh. Setiap minggu, selalu ada remaja-remaja yang diketahui menderita tumor ganas tersebut.

Laporan Jawapos.com, menyebutkan : Berdasar data RSUD dr Soetomo, setiap minggu ada penderita baru osteosarkoma yang mereka tangani. "Setiap minggu, satu-dua pasien pasti ada. Setiap bulan, rata-rata empat sampai delapan pasien baru yang kami tangani," kata dr Ferdiansyah SpOT, salah seorang spesialis ortopedi RSUD dr Soetomo, kepada Jawa Pos, Rabu lalu (4/8).

Lazimnya, osteosarkoma memang menyerang anak-anak dekade kedua atau mereka yang berusia 10-20 tahun. Tumor tersebut merupakan penyakit terganas ketiga pada remaja, setelah leukemia dan lymphoma. Angka kejadiannya 1/200.000 penduduk dan dua kali lebih berisiko menyerang pria daripada wanita.

Osteosarkoma paling sering muncul di bawah atau atas lutut, seperti yang dialami Johan. Dibandingkan pada bagian tubuh lain, peluang osteosarkoma menyerang lutut dan sekitarnya adalah 75 persen. Bagian yang diserang lazimnya adalah area di atas bagian atas tulang kering atau di ujung bawah tulang paha.

Pada dua titik itulah, terletak lempeng tumbuh, yang menjadi dasar pertumbuhan tulang. Utamanya, pada masa pertumbuhan. Namun, tidak ada teori yang menjelaskan penyebab osteosarkoma paling sering menyerang area tersebut. "Tumor itu kan penyakit misterius. Sampai sekarang pun, belum ada yang bisa menjelaskan dengan pasti, apa penyebabnya. Tapi, kalau mau dikaji lagi, di dalam gen penderita sudah ada bibitnya. Jadi, level genetik," kata Ferdiansyah.

Pasien-pasien osteosarkoma sering mengklaim penyebab tumor yang menyerang mereka adalah jatuh atau trauma fisik. Namun, sebenarnya tidak ada korelasi mengenai hal tersebut. "Orang kan kalau tubuhnya kenapa-kenapa terus mencari-cari, penyebabnya apa. Nah, saat itulah mereka merasa sakit seperti itu setelah jatuh. Padahal, sebelum itu pun, sebenarnya sel-sel tumor sudah ada," jelas dokter yang juga kepala Biomaterial Center RSUD dr Soetomo tersebut.

Osteosarkoma termasuk tumor ganas primer yang berasal dari tulang dan bersifat high-grade. Artinya, tumor yang relatif sulit diatasi, apalagi jika sudah mengganas dan menjadi kanker. Jika diatasi dengan kemoterapi, misalnya, responsnya bervariasi dan tak selalu bagus.

Pertanda awal osteosarkoma adalah nyeri berkepanjangan di bagian tulang yang diserang. Rasa nyeri itu biasanya berlangsung lebih dari seminggu dan disertai pembengkakan. Saat hal itu terjadi, yang harus dilakukan adalah memberikan kompres dingin pada bagian yang bengkak. Sama dengan pedoman umum yang harus dilakukan ketika terjadi benturan atau trauma pada atlet olahraga.

Namun, saat itulah umumnya penderita, yang masih awam terhadap penanganan tumor, melakukan kesalahan fatal. Yakni, memijat bagian yang nyeri tersebut. Padahal, jika nyeri itu merupakan pertanda awal osteosarkoma, memijatnya justru akan membuat sel-sel tumor menyebar ke mana-mana dan kondisi pasien memburuk.

Ironisnya, justru baru ketika sudah parah penderita osteosarkoma dibawa ke rumah sakit. Keluarga baru tanggap bahwa ada sesuatu yang salah saat penderita sudah tak bisa berjalan atau pembengkakan yang terjadi sudah amat besar. "Kami hampir tidak pernah menerima pasien yang masih derajat II A (tumor belum menyebar, Red) atau II B (menyebar, tapi masih di sekitar bagian yang terserang, Red). Kebanyakan sudah derajat III (menyebar ke organ-organ lain, Red)," ujar Ferdiansyah.

Padahal, terapi penyembuhan macam apa yang harus dijalani pasien bergantung pada seberapa cepat dia dibawa ke dokter. Kalau dia dibawa ke dokter saat osteosarkoma masih memasuki tahap awal, bisa jadi dia hanya perlu diradio terapi atau bahkan tidak menjalani terapi apa pun. Sebab, setelah diperiksa, ada jenis osteosarkoma yang sifatnya sangat jinak sehingga tidak diangkat pun tidak masalah.

Namun, jika pasien baru dibawa ke rumah sakit setelah kondisinya parah, dokter pasti lebih kesulitan untuk mengatasi penyebaran sel-sel tumor tersebut. Apalagi, jika sudah menjadi kanker. Bisa jadi, dokter harus mengangkat bagian yang terkena tumor lewat operasi. Jika sel-sel tumor sampai merusak tulang, beda lagi tindakan yang harus dilakukan dokter.

Ketika bagian tulang yang hancur oleh osteosarkoma hanya sebagian, dokter bisa mengatasinya dengan pencangkokan tulang dari cadaver (donor mayat). Tapi, jika bagian yang hancur sangat luas, dokter terpaksa harus melakukan disartikulasi atau amputasi dan penderita harus menggunakan protese atau kaki palsu, seperti yang dijalani Johan.

Penanganan osteosarkoma dan tumor-tumor yang menyerang jaringan tulang, otot, dan pembuluh darah lain tentu saja membutuhkan penanganan multidisiplin. Untuk mengatasinya, perlu kerja sama antara beberapa disiplin ilmu kedokteran, seperti ortopedi, radiologi, dan patologi anatomi.

Wadah untuk para dokter yang menangani penyakit itu adalah Perhimpunan Tumor Muskuloskeletal Indonesia (Pertumsi) atau Indonesian Musculosceletal Tumor Society (IMTS). Hingga saat ini, Pertumsi Cabang Surabaya sudah menjadi percontohan bagi daerah-daerah lain. (dikopy dari Jawa Pos Com).

Laporan di atas menunjukan bahwa remaja rentan dengan Kanker ini. Oleh karenanya, pencegahan adalah hal yang LEBIH UTAMA untuk dilakukan. Tersedia Nutrisi Hasil Bioteknology yang aman, halal, dan terbukti menjur untuk Mencegah atau mengobati Kanker. Bagi yang memerlukan untuk PENCEGAHAN KANKER, hubungi kami.

Wednesday, August 4, 2010

PENGOLAHAN TELUR




Untuk membuat telur bebek menjadi awet, telur bebek diolah menjadi telur asin (diasinkan) dengan garam. Hasil pengasinan yang baik akan menghasilkan telur dengan rasa gurih, tekstur masir dan berminyak dengan warna kuning telur cerah.

Perubahan tekstur menjadi masir berkaitan dengan proses alami yang terjadi selama pengasinan sehingga kadar air menjadi berkurang dengan tepat. Larutan garam yang masuk ke dalam telur selain berfungsi sebagai pengawet juga akan melakukan hjidrolisis terhadap protein menjadi asam-asam amino sehingga mudah dicerna juga menghidrolisis lemak-lemak menjadi asam lemak dan gliserol yang menjadikan tel;ur beriminyak dan mempunyai aroma yang khas.

Untuk maksud di atas, penulis mempunyai resep tersendiri sebagai pretreatment sebelum proses pembaluran dengan adonan (komposisi rahasia) penggaraman dilakukan. Berikut, proses pengasinan yang umumnya dilakukan oleh pengolah telur.

Resep pembuatan telur asin :

Bahan-bahan :telur bebek mentah yang berkualitas ,garam ,bubuk batu bata/abu gosok, air bersih secukupnya.




Alat-alat : sabut untuk mencuci telur mentah.
beberapa wadah untuk nyuci telur, tempat mencampurkan batu bata
dengan garam,dan untuk naruh telur yang sudah dibalut dengan cam
puran bahan tadi., kompor dan panci untuk merebus telur yang sudah asin tadi.


Langkah-langkahnya :

1. telur dicuci bersih.

2. telur dibalut dengan campuran bubuk bata dan garam dengan perbandingan

1 garam : 2 bubuk batu bata.

3. telur balutan disimpan dalam wadah, tempatkan di ruang terbuka.

4. waktu pengasinan 3 minggu

5. telur balurannya dikupas, dicuci bersih secara hati hati.

6. Kukus sampai matang.

Di pasaran, sering dijual telur asin, memang rasanya asin namun tidak semua telur

asin merupakan hasil proses pengasinan tradisional yang mampu mengubah tampilan

teksture, rasa, warna dan aroma.Baluran warna putih dari kristal-kristal garam

biasanya akan nampak pada telur asin "dadakan" sehingga warna kulit telur menjadi

pucat. Sedang pada telur asin hasil pengasinan mantap, sisa-sisa garam, jika mungkin

ada, akan hilang bersama pencucian saat akan dikukus.

Saat ini pengolahan telur tidak terbatas pada telur rasa asin, namun sudah diinovasi menjadi berbagai rasa, seseuai selera. Pengolahan telur asin aneka rasa ini bertujuan untuk menghasilkan telur asin dengan rasa bawang, udang, dan coklat.

Langkah-langkahnya meliputi penyiapan alat dan bahan yang diperlukan, memeriksa telur yang akan diasinkan (retak/tidak), membersihkan telur asin yang akan diasinkan, membuat adonan/medium pengasinan (batu bata halus dan larutan garam), pemeraman telur dengan batu bata halus dan larutan garam 7-15 hari, pembongkaran telur yang telah diasinkan dan dibersihkan, penyuntikan ekstrak rasa ke dalam telur, penutupan bekas lubang jarum suntik dengan tusuk gigi, pematangan telur dengan dikukus 60 menit, dan penyetempelan telur asin sesuai dengan rasa. Harga jual telur asin yang tadinya Rp. 1.100/butir naik menjadi Rp. 1.500/butir jika dibuat menjadi telur asin aneka rasa. Pengolahan telur asin aneka rasa ini memberikan signal yang positif ditinjau dari omzet penjualan dan potensi pasar yang ada untuk meningkatkan pendapatan para peternak maupun masyarakat.




Telur asin yang sering dijumpai di pasar tradisional atau supermarket merupakan produk asli masyarakat Indonesia yang dikerjakan secara Home Industry (Industri Rumahan). Rasanya yang khas dan gurih sangat disukai masyarakat Indonesia. Selain rasanya yang enak dan gurih, telur asin sering digunakan sebagai obat diare atau sakit perut.

Inovasi baru pengolahan telur asin aneka rasa akan menjadi sebuah peluang usaha baru. Usaha telur asin aneka rasa ini perlu dibuat, selain untuk menambah variasi baru, telur asin yang beraneka ragam ini juga untuk memenuhi asupan gizi, terutama bagi orang yang tidak menyukai telur dengan rasa asin. Telur asin yang ada di pasaran saat ini terkadang kadar keasinannya tidak tentu, sehingga kadang konsumen merasa enggan untuk membeli telur asin.

Usaha pembuatan telur asin sangat menjanjikan karena peminatnya cukup besar. Produk telur asin masih bisa dikembangkan dalam berbagai rasa dan aroma, seperti rasa bawang, rasa coklat, dan rasa udang. Aneka rasa telur asin bisa menambah keanekaragaman makanan khas yang bisa diproduksi sesuai permintaan pasar.

Warisno (2005:3) dalam tabel 1 (Lampiran 1) menyatakan bahwa telur bebek juga mengandung mineral kalsium dan magnesium. Telur memenuhi kriteria sebagai bahan makanan yang bernilai biologi tinggi karena proteinnya mudah dicerna dengan koefisien cerna 96%. Dibandingkan dengan daging sapi, beras, dan jagung, nilai biologi protein telur bebek paling tinggi karena mudah dicerna oleh tubuh, telur sangat cocok dikonsumsi terutama oleh anak balita (membutuhkan protein 15 gram per hari).

Program ini bertujuan untuk mengetahui pengolahan telur asin aneka rasa agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi di masyarakat. Di samping itu, program ini juga bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang harus diterapkan pada usaha pengolahan telur asin aneka rasa, dan mengetahui dampak ekonomis yang timbul dengan adanya pengolahan telur asin aneka rasa.

Luaran yang di harapkan dari usaha telur asin aneka rasa ini adalah produk telur asin aneka rasa yang bermutu tinggi, awet, dan tahan lama yang mempuyai cita rasa yang khas dan enak, serta memiliki nilai jual lebih tinggi di masyarakat yang nantinya akan berdampak pada terciptanya hubungan kemitraan dengan para peternak bebek dengan perusahaan pengolahan telur asin aneka rasa, dengan demikian telur bebek dari peternak bisa langsung terjual tanpa harus di bawa ke pasar dan sebagainya. Telur asin aneka rasa bisa diekspor ke luar negeri, sehingga memunculkan peluang wirausaha baru yang bisa dikembangkan oleh masyarakat.

Kesulitan yang dihadapi dalam pembuatan telur asin aneka rasa (cokelat, udang dan bawang) ini terletak pada metode penyuntikan ekstrak rasa dan pengeraman. Kegiatan produksi dimulai dari menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan yang dilanjutkan dengan memeriksa dan membersihkan telur yang akan diasinkan (retak/tidak), menyiapkan larutan garam, membuat adonan/medium pengasinan (batu bata halus danak larutan garam). Pemeraman telur dengan batu bata halus dan larutan garam dilakukan selama 7-15 hari setelah itu dilakukan pembongkaran kemudian telur dibersihkan, kemudian penyuntikan ekstrak rasa (cokelat,udang dan bawang) dilakukan, agar ekstrak rasa menyeluruh ke dalam telur, dilakukan pengocokan sebelum bekas lubang suntikan ditutup dengan tusuk gigi. Pematangan telur dilakukan dengan direbus selama 60 menit, selanjutnya telur diperiksa dan distempel sesuai dengan rasa. Telur asin aneka rasa (coklat, bawang dan udang) siap untuk dijual.

Pemasaran merupakan kunci sukses sebuah wirausaha, untuk keperluan promosi dapat dilakukan dengan pamflet yang dipasang di tempat-tempat umum dan strategis lainnya. Selain itu, promosi dapat dilakukan secara langsung dari orang ke orang, dengan cara pemberian gratis telur asin kepada konsumen untuk mencoba, serta menitipkan di warung-warung makan. Pangsa pasar dari produk telur asin aneka rasa ini sangat luas hanya diperlukan inovasi dan pengelolaan yang lebih profesional untuk meningkatkan jumlah penjualan produk telur asin aneka rasa.

Dalam pembuatan telur asin aneka rasa (coklat,udang dan bawang), alat dan bahan yang di butuhkan yaitu telur bebek, coklat bubuk, bawang, udang, garam, batu bata halus, blender, jarum suntik, tusuk gigi, serbet, baskom (ember besar), stempel, dan ayakan.

Solusi yang paling tepat untuk mengatasi resiko pecah telur ketika penyuntikan ekstrak rasa di atas adalah dengan cara lebih berhati-hati dan memilih telur yang kualitas baik untuk dijadikan produk telur asin aneka rasa, pelaksanaan pemasaran produk harus dilakukan lebih gencar dengan berbagai media promosi agar masyarakat mengetahui bahwa ada sebuah produk telur asin aneka rasa yang dapat dijadikan alternatif usaha baru dari hasil peternakan telur bebek.

Strategi lain yang dapat digunakan dalam pengembangan industri telur asin aneka rasa ini adalah menggunkan direct marketing serta melakukan analisis SWOT terhadap produk telur asin aneka rasa sehingga kita bisa lebih memahami keunggulan, kelemahan, ancaman dan peluang dalam pengembangan telur asin aneka rasa, untuk mempermudah proses pemasaran telur asin aneka rasa dapat dilengkapi dengan izin dari dinas kesehatan dan dinas perdagangan.

Usaha pengembangan produk telur asin aneka rasa akan bisa berkembang dengan lebih baik, jika kita melakukan kerjasama kemitraan antara peternak telur bebek, pengusaha telur asin, dan pemerintah, sehingga pengembangan produk bisa lebih cepat maju hal ini karena pasokan bahan baku telur yang lancar serta jaringan pemasaran yang telah di miliki pengusaha telur asin dan dukungan pemerintah.

Hal terpenting dalam kegiatan produksi telur asin aneka rasa ini adalah pemilihan telur, kemudian lama pengeraman telur karena akan mempengaruhi keasinan telur itu sendiri, dan juga proses penyuntikan ekstrak rasa (cokelat,udang dan bawang) ke dalam telur yang telah di eramkan, jika tidak berhati-hati dalam penyuntikan telur maka telur akan pecah, volume rasa yang disuntikkan ke telur ±5 ml sehingga cairan putih telur yang dikeluarkan juga sebanyak itu, kegiatan lain yang tidak kalah penting adalah proses pengocokan telur sehingga rasa bisa menyeluruh ke dalam bagian telur itu sendiri.

Daya tahan telur asin aneka rasa ini bervariasi antara 4-7 hari sesuai dengan lamanya pengeraman dan kualitas dari telur itu sendiri sehingga dalam pembuatan proses produksi kami sangat selektif dalam memilih telur yang layak untuk di buat telur asin aneka rasa.

Kegiatan industri telur asin aneka rasa ini telah terbukti dapat meningkatkan nilai tambah dari telur asin itu sendiri jika di buat menjadi aneka rasa, berikut adalah analisis profit dari pembuatan telur asin aneka rasa.

Telur Asin Rasa Asin I

Biaya Poduksi 100 butir telur:

Telur bebek 100 @ 850 = 85.000

Minyak Tanah 3lt@2600= 7.800

Bata = 5.000

Garam = 2.000

Biaya Transport = 5.000

Jumlah =104.800

Harga jual Rp. 1.100 @ butir = Penjualan 100 x Rp.1.100 = Rp.110.000

Jadi laba/rugi = Jumlah penjualan-biaya Produksi

Rp.110.000-Rp.104.800 = Rp.5.200

Keuntungan per butir =

Rp.5.200 :100 = Rp.52

Telur Asin Rasa Coklat

Biaya Poduksi 100 butir telur:

Telur bebek 100@850 = 85.000

Minyak Tanah 3lt@2600 = 7.800

Bata = 5.000

Garam = 2.000

Coklat bubuk 2 kotak

@Rp.5.500 = 11.000

Alat suntik 3@2500 = 7.500

Gula ½ kg = 4.000

Biaya Transport = 5.000

Jumlah =127.300

Harga jual Rp.1.100 @ butir = Penjualan 100 x Rp.1.500 = Rp.150.000

Jadi laba/rugi = Jumlah penjualan-biaya Produksi

Rp.150.000 – Rp.127.300= Rp.22.700

Keuntungan per butir =

Rp.22.700 :100 = Rp.227


Telur Asin Rasa Udang

Biaya Poduksi 100 butir telur:

Telur bebek 100 @850 = 85.000

Minyak Tanah 3lt@2600 = 7.800

Bata = 5.000

Garam = 2.000

Ebi 2 Ons @ Rp.5.000 = 10.000

Alat suntik 3 @ 2500 = 7.500

Biaya Transport = 5.000

Jumlah = 122.300

Harga jual Rp.1.100 @ butir = Penjualan

100 x Rp.1.500 =Rp.150.000

Jadi laba/rugi = Jumlah penjualan-biaya Produksi

Rp.150.000-Rp.122.300 = Rp.27.700

Keuntungan per butir =

Rp.27.700 :100 = Rp.277


Telur Asin Rasa Bawang

Biaya Poduksi 100 butir telur:

Telur bebek 100 @ 850 = 85.000

Minyak Tanah 3lt@2600 = 7.800

Bata = 5.000

Garam = 2.000

Bawang 2 Ons@Rp.1.000 = 2.000

Alat suntik 3 @ 2500 = 7.500

Biaya Transport = 5.000

Jumlah =114.300

Harga jual Rp.1.100 @ butir = Penjualan

100 x Rp.1.500 =Rp.150.000

Jadi laba/rugi = Jumlah penjualan-biaya Produksi

Rp.150.000-Rp.114.300 = Rp.35.700

Keuntungan per butir =

Rp.35.700:100 = Rp.357


Kegiatan ini menunjukkan sinyal yang positif jika dikelola lebih profesional dan berorientasi bisnis yang tinggi, kelanjutan dari usaha telur asin aneka rasa ini juga sangat menjanjikan,kegiatan ini telah berhasil 90 % dan hanya menunggu proses produksi yang berkelanjutan. Produk telur asin rasa coklat, udang, dan bawang adalah pertama yang ada dipasaran sehingga pengembangan usaha sangat terbuka dengan luas, perlu peningkatan jaringan pemasaran karena produk telur asin aneka rasa ini masih sangat baru maka kegiatan promosi harus gencar di lakukan, sehingga orang-orang menjadi tahu dan tertarik untuk merasakan serta membeli produk telur asin aneka rasa. Produk telur asin aneka rasa ini juga mempuyai keuntungan yang lebih dari pada harga telur asin biasa, jika di buat aneka rasa harga jual bisa mencapai Rp. 1.500 per butir telur di bandingkan jika hanya telur asin biasa yang harganya di pasaran Rp. 1.100.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil pelaksanaan dapat diambil kesimpulan bahwa usaha telur asin aneka rasa sangat potensial untuk dikembangkan karena adanya sebuah inovasi baru berupa telur asin aneka rasa coklat, udang, dan bawang. Inovasi telur asin aneka rasa merupakan peluang usaha baru yang dapat dikembangkan masyarakat sebagai mata pencaharian usaha yang mempunyai prospek cukup menjanjikan karena belum ada di pasaran. Untuk pengembangan usaha dibutuhkan pengelolaan yang profesional dan strategi pemasaran yang tepat. Proses dan biaya produksi yang tidak mahal menjadikan nilai tambah tersendiri. Direkomendasikan kepada masyaakat untuk mencoba membuat telur asin dengan aneka rasa yang lain.

Sudah barang tentu, harga-harga yang tertera di atas harus diupdate sesuai dengan perkembangan harga yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Warisno.2005. Membuat Telur Asin Aneka Rasa. Jakarta : PT Agromedia Pustaka