Wednesday, May 23, 2012

TOTOK OBESITAS, SATU CARA MENURUNKAN BERAT BADAN

Menurut Wikipedia, Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini masih belum jelas.
Obesitas merupakan suatu keadaan menahun (kronis). Obesitas seringkali dianggap suatu keadaan sementara yang bisa diatasi selama beberapa bulan dengan menjalani diet yang ketat. Pengendalian berat badan merupakan suatu usaha jangka panjang. Agar aman dan efektif, setiap program penurunan berat badan harus ditujukan untuk pendekatan jangka panjang.
Tabel berat badan-tinggi badan ini telah digunakan sejak lama untuk menentukan apakah seseorang mengalami kelebihan berat badan. Tabel biasanya memiliki suatu kisaran berat badan untuk tinggi badan tertentu.Permasalahan yang timbul adalah bahwa kita tidak tahu mana tabel yang terbaik yang harus digunakan. Banyak tabel yang bisa digunakan, dengan berbagai kisaran berat badan yang berbeda. Beberapa tabel menyertakan ukuran kerangka, umur dan jenis kelamin, tabel yang lainnya tidak. Kekurangan dari tabel ini adalah tabel tidak membedakan antara kelebihan lemak dan kelebihan otot. Dilihat dari tabel, seseorang yang sangat berotot bisa tampak gemuk, padahal sesungguhnya tidak.
Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index, BMI)BMI Klasifikasi< 18.5berat badan di bawah normal,18.5–24.9 normal,25.0–29.9 normal tinggi,30.0–34.9 Obesitas tingkat 1,35.0–39.9 Obesitas tingkat 2, ≥ 40.0Obesitas tingkat 3. BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat badan dengan tinggi badan. Walaupun dinamakan "indeks", BMI sebenarnya adalah rasio atau nisbah yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI sebesar 30 atau lebih. Rumus: berat badan dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter. Satuan Metrik menurut sistem satuan internasional : berat badan dalam satuan metrik kilogram dan adalah tinggi badan dalam meter.
Meningkatnya angka Overweight dan Obesitas secara global di seluruh dunia saat ini dianggap sebagai akibat dari beberapa faktor, antara lain peningkatan dalam konsumsi makanan padat energi tinggi lemak dan gula namun rendah dalam kandungan vitamin, mineral dan mikronutrien lain. Selain itu juga diakibatkan adanya suatu trend penurunan aktivitas fisik yang disebabkan oleh gaya hidup (sedentary), pekerjaan, perubahan model transportasi dan peningkatan urbanisasi. Overweight dan Obesitas yang dibiarkan memiliki dampak kesehatan yang cukup serius. Resiko menderita penyakit degeneratif akan meningkat secara progresif seiring dengan peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT yang meningkat merupakan faktor resiko utama penyakit-penyakit kronis seperti Kardiovaskular (penyakit Jantung dan Stroke), Diabetes (yang saat ini sudah menjadi epidemi global), gangguan otot dan tulang (paling sering adalah Osteoarthritis) dan beberapa penyakit keganasan. Pada anak, angka Obesitas juga semakin meningkat dari tahun ke tahun baik di negara maju maupun di negara sedang berkembang. Disamping itu Obesitas pada anak beresiko tinggi menjadi Obesitas pada usia dewasa dan berpotensi menimbulkan penyakit Degeneratif di kemudian hari.
Beberapa studi epidemiologis yang telah dilakukan mengemukakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara angka kejadian mortalitas (kematian) dan Obesitas. Diketahui terdapat peningkatan angka kematian yang dimulai pada IMT diatas 25 dan semakin jelas pada individu dengan IMT diatas atau sama dengan 30. Angka mortalitas pada individu dengan IMT diatas 30 penyebabnya bervariasi namun yang terbanyak adalah angka mortalitas yang disebabkan oleh penyakit Kardiovaskular. Penelitian yang dilakukan oleh Framingham Heart Study di Amerika menemukan adanya korelasi antara tekanan darah dan obesitas. Disebutkan pada studi tersebut bahwa pada individu dewasa muda dengan obesitas akan mengalami peningkatan tekanan darah sebanyak 10 kali lebih besar daripada individu dengan berat badan normal.
Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor: Faktor genetik. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang. Faktor lingkungan. Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.
Faktor psikis. Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa memengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial. Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada malam hari). Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada sindroma makan pada malam hari, adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan, agitasi dan insomnia pada malam hari.
Faktor kesehatan. Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya: Hipotiroidisme, Sindroma Cushing, Sindroma Prader-Willi, Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan. Obat-obatan. Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan penambahan berat badan. Faktor perkembangan. Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.
Aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas. Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernapasan dan sesak napas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernapasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernapasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk. Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.
Komplikasi Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan dilema kesehatan yang mengerikan. Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan seseorang. Obesitas meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit menahun, termasuk penyakit degeneratif. Penyakit Degeneratif adalah suatu kondisi penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel-sel tubuh yaitu dari keadaan normal menjadi lebih buruk dan berlangsung secara kronis. Penyakit yang termasuk dalam kelompok ini adalah Diabetes Melitus Type II, Stroke, Hipertensi, Penyakit Kardiovaskular, Dislipidemia, dsb. Penyakit Degeneratif yang paling sering menyertai Obesitas adalah Diabetes melitus Type II, Hipertensi dan Hiperkolesterolemia (Dislipidemia). Sebuah data dari NHANES (National Health and Nutrition Examination Survey, US) tahun 1994 memperlihatkan bahwa dua per tiga pasien Overweight dan Obesitas dewasa mengidap paling sedikit satu dari penyakit kronis tersebut dan sebanyak 27 % dari mereka mengidap dua atau lebih penyakit.
Disamping itu juga dapat berkomplikasi terhadap terjadinya : Kanker (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus besar) Batu kandung empedu dan batu kandung kemih, Gout dan artritis gout,Osteoartritis Tidur apneu (kegagalan untuk bernapas secara normal ketika sedang tidur, menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah) Sindroma Pickwickian (obesitas disertai wajah kemerahan, underventilasi dan ngantuk). Beberapa studi epidemiologis yang telah dilakukan mengemukakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara angka kejadian mortalitas (kematian) dan Obesitas. Diketahui terdapat peningkatan angka kematian yang dimulai pada IMT diatas 25 dan semakin jelas pada individu dengan IMT diatas atau sama dengan 30. Angka mortalitas pada individu dengan IMT diatas 30 penyebabnya bervariasi namun yang terbanyak adalah angka mortalitas yang disebabkan oleh penyakit Kardiovaskular. Penelitian yang dilakukan oleh Framingham Heart Study di Amerika menemukan adanya korelasi antara tekanan darah dan obesitas. Disebutkan pada studi tersebut bahwa pada individu dewasa muda dengan obesitas akan mengalami peningkatan tekanan darah sebanyak 10 kali lebih besar daripada individu dengan berat badan normal.
Menurunkan Berat Badan Dengan Kedokteran Timur : Pada prinsipnya,inti dari kedokteran Timur adalah dengan menggunakan Akupuntur dan Herbal dalam melakukan upaya-upaya penyembuhannya maupun gangguan/kelainan. Untuk menurunkan berat badan, dapat dilakukan dengan alat “Sentuh Sembuh” yang merupakan alat inovatif akupunturr dengan tidak ditusuk/dilubangi. Alat ini bekerja dilandasi prinsip Meridian Theory dan Gelombang Elektromagnetik. Lakukan dengan metoda Statis (ditempelkan) dan Scaqning (diusap memutar) pada titik-titik akupuntur Ci Ce, Sang Ci Si, Fung Lung, Neiting, Fu Cie, Ta Heng, San Yin Ciao, Yin Lin Cuen, Ci Hai, Sen Cie dan Cun Wan.
Perhatikan titik cihai (RN 6), Senci (RN 8) dan cunwan (RN 12) yang teletak pada meridien Ginjal. Sementara itu titik Sang Ci si (ST 37), Fung Lung (ST 40) dan Neiting (ST 44) ada pada meridian Lambung (Stomach) sebagaimana terlihat pada gambar berikut :
Sedangkan untuk titik Fu Cie (SP 14), Ta Heng (SP 15), San Yin Ciao (SP 6) dan Yin Lin Cuen (SP 9), terletak pada meridian Limpa atau Spleen Meridian (SP).
Titik Ci Ce (LI 11) terletak pada ujung luar lipat siku bagin luar. Perhatikan gambar berikut :
Akan menjadi bertambah efektif jika disertai juga mengkonsumsi fitofarmaka yang berfungsi menyeimbangkan metabolisme, membakar lemak (bukan yang memeras air) dan memelihara ketahanan tubuh secara umum. Fitofarmaka (herbal yang telah lulus berbagai uji farmakologis)akan menjadikan diri kita bergairah untuk melakukan aktivitas, yang secara otomatis juga dapat membakar deposit lemak. Banyak herbal yang mengklaim untuk membuat berat badan turun tetapi biasanya cubag berfungsi sebagai "pemeras" air. Perbedaan berat badan turun karena "air diperas" keluar dengan yang beklerja membakar lemak secara sedrhana dapat "dititeni". Jika yang keluar air, basanya memang cepat (drastis) namun akan terasa seperti dehidrasi, wajah layu, dan terasa loyo serta sering buang air kecil (hati hati dampak terhadap ginjal). Sedangkan jika akhibat "lemak terbakar", maka tubuh akan terasa bergairah karena terbakarnya lemak akan disertai dengan pembebasan kaloridan menghasilkan air, sehingga wajah tetap ranum, hangat dan bergairah.
Anda membutuhkan Alat Sentuh Sembuh dan Fitofarmaka yang akan "membakar" lemak ? hubungi Pusat Penyembuhan Terpadu 0812 879 879 21, tinggal transfer, barak dikirim/diantar ke alamat anda.

Saturday, May 19, 2012

REFLEKSI KEBANGKITAN NASIONAL

Menyambut Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2012, penulis teringat puisi yang berisi tentang Kebangkitan. Pusi ini berjudul Nyanyian Kebangkitan, pernah diterbitkan oleh Harian Pelita Jakarta Sekitar Awal tahun 1985 dan pertama dibacakan di hadapan hadirin walimatul Ursy pernikahan Waladi dan Hidayati di Yogyakarta.
Puisi Sosial ini dilandasi oleh keprihatinan realitas para "penyeru kebangkitan' yang justru paling awal menyerah pada kondisi dengan kehadiran kekuasaan, jabatan dan sejenisnya, yang dalam wacana jawa dinyatakan jika "huruf itu dipangku, maka mati", hadirnya jabatan, kemewahan, membuat kita mati idealisme, nyaman menikmati kemewahanm dsb.
Ditulis saat gegap gempitanya semangat menyambut Abat ke XV sebagai Abad Kebangkitan Islam, dengan semangat Ruju ila Quran Wasunah berisi refleksi, pemikiran bahkan warning tentang "gerak Kebangkitan" yang kita lakukan, agar tidak mengalami "kekalahan Berulang" dimana nilai-nilai perjuangan, idealisme, militansi selalu "terhapus" dari para pelakunya , terutama yang terlihat pada para senior kami di HMI saat itu. Berikut renungan kebangkitan itu (mohon maaf ada kosa kosa kata yang terlupa, tetapi mungkin di redaksi Pelita ada arsipnya).
NYANYIAN KEBANGKITAN Kita yang latah menyenandungkan mars kebangkitan dengan nada sumbang yang dimerdukan, terkulai lumpuh bersama datangnya kursi-kursi reot. Kita yang hafal sejuta dalil dan aksioma, mandul , bisu , dikebiri dan digiring ke abator cita. Adakah kita bangkit ? Tidak ! Sebab Kebangkitan yang terlepas dari simpul iman, adalah berpacu mengejar kakalahan berulang Kebangkitan karna terjaga dari mimpi semalam tanpa sadar hari kemarin, adalah bergegas menuju kehancuran mendatang (Darwono, Nyanyian Kebangkitan, Harian Pelita, 1985)
Setelah sekitar 30 an tahun renungan kebangkitan itu ditulis, saat ini kita dapat melihat realitasnya. Mereka yang dengan vokal menyuarakan kebangkitan, rela dengan senang hati berkolaborasi dengan mereka-mereka yang bersemangat menghisap, meneguk, menikmati darah dan keringat saudara-saudaranya sebangsa.
Bahkan lebih ironis dari itu, mereka bersatu, bermavia, untuk merampok kekayaan bangsa untuk memuaskan birahi kekuasaannya. Jauh lebih keji dari itu, mereka menggunakan agama, tarbiyah dan nilai-nilai luhur untuk mengelabuhi, menipu dan bersandiwara untuk meraup kepentingan-kepentingannya.
Adakah Kita Bangkit ? Tidak ! Sebab kebangkitan yang lepas dari simpul iman, adalah berpacu mengejar kekalahan berulang. Itulah peringatan yang saya sampaikan 30 tahun lalu.dan saat ini kita melihat dengan kasat mata, berbagai kekalahan bangsa terus saja terjadi. Dalam semua bidang kehidupan. Tidak belajar dari masalah yang terkait dengan "Pesawat Cina", kita terjebak pada masalah pesawat Sukhoi.
Adakah KIta bangkit ? Tidak Sebab kebangkitan karena terjaga dari mimpi semalam, tanpa sadar hari kemarin adalah bergegas menuju kehancuran berulang. ! Spirit kebangkitan yang disemai melalui kampus-kampus dengan berbagai bentuknya mulai dari kesadaran akan pentingnya Lembaga Dakwah Kampus (Jamaah Shalahuddin mempelopori Silatuirrahmi LDK Sejawa tahun 1985),
Hampir bersamaan HMI menetapkan "Isyhadu Bianna Muslimun" dengan menolak represif Soeharto yang memaksakan Azaz Tunggal Panca Sila, dan berbagai gerakan yang dilakukan oleh para aktivis kampus dekade 80-an, adalah benih-benih munculnya Reformasi yang merupakan gerakan kritis terhadap Rezim Represif Soeharto !
Sayangnya sekali lagi, kita melupakan sejarah, kita tidak ingat hari kemarin, terlalu bereuphoria terhadap Reformasi, kita lupa, bahkan mungkin kita sengaja, karena alasan tertentu, membiarkan para domba domba Soeharto berdiaspora ke payung politik payung politik baru dan dahsyatnya, dengan kemampuan menguasai "panggung sandiwara" politik Indonesia, domba=domba ini kembali menunjukan jati dirinya sebagai musang, yang siap melakukan kanibal, perselingkuhan dll demi menggapai birahi kepentingannya dan Indonesia kembali Hancur.
Oleh karenanya dengan simpul Iman dan kesadaran akan perjalanan bangsa, sudah selayaknya Kebangkitan Nasional 2012 sangat relevan untuk kembali berefleksi, berterkad dan melangkah dengan p[elita iman dan kesadaran sejarah, untuk bersama-sama mengembalikan Indonesia bagi Rakyat Indonesia yang bersemangat Indonesia. Semoga !

Sunday, May 13, 2012

MENURUNKAN BERAT BADAN DENGAN KEDOKTERAN TIMUR

Menurut Wikipedia, Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini masih belum jelas.
Obesitas merupakan suatu keadaan menahun (kronis). Obesitas seringkali dianggap suatu keadaan sementara yang bisa diatasi selama beberapa bulan dengan menjalani diet yang ketat. Pengendalian berat badan merupakan suatu usaha jangka panjang. Agar aman dan efektif, setiap program penurunan berat badan harus ditujukan untuk pendekatan jangka panjang.
Tabel berat badan-tinggi badan ini telah digunakan sejak lama untuk menentukan apakah seseorang mengalami kelebihan berat badan. Tabel biasanya memiliki suatu kisaran berat badan untuk tinggi badan tertentu.Permasalahan yang timbul adalah bahwa kita tidak tahu mana tabel yang terbaik yang harus digunakan. Banyak tabel yang bisa digunakan, dengan berbagai kisaran berat badan yang berbeda. Beberapa tabel menyertakan ukuran kerangka, umur dan jenis kelamin, tabel yang lainnya tidak. Kekurangan dari tabel ini adalah tabel tidak membedakan antara kelebihan lemak dan kelebihan otot. Dilihat dari tabel, seseorang yang sangat berotot bisa tampak gemuk, padahal sesungguhnya tidak.
Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index, BMI)BMI Klasifikasi< 18.5berat badan di bawah normal,18.5–24.9 normal,25.0–29.9 normal tinggi,30.0–34.9 Obesitas tingkat 1,35.0–39.9 Obesitas tingkat 2, ≥ 40.0Obesitas tingkat 3. BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat badan dengan tinggi badan. Walaupun dinamakan "indeks", BMI sebenarnya adalah rasio atau nisbah yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI sebesar 30 atau lebih. Rumus: berat badan dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter. Satuan Metrik menurut sistem satuan internasional : berat badan dalam satuan metrik kilogram dan adalah tinggi badan dalam meter.
Meningkatnya angka Overweight dan Obesitas secara global di seluruh dunia saat ini dianggap sebagai akibat dari beberapa faktor, antara lain peningkatan dalam konsumsi makanan padat energi tinggi lemak dan gula namun rendah dalam kandungan vitamin, mineral dan mikronutrien lain. Selain itu juga diakibatkan adanya suatu trend penurunan aktivitas fisik yang disebabkan oleh gaya hidup (sedentary), pekerjaan, perubahan model transportasi dan peningkatan urbanisasi. Overweight dan Obesitas yang dibiarkan memiliki dampak kesehatan yang cukup serius. Resiko menderita penyakit degeneratif akan meningkat secara progresif seiring dengan peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT yang meningkat merupakan faktor resiko utama penyakit-penyakit kronis seperti Kardiovaskular (penyakit Jantung dan Stroke), Diabetes (yang saat ini sudah menjadi epidemi global), gangguan otot dan tulang (paling sering adalah Osteoarthritis) dan beberapa penyakit keganasan. Pada anak, angka Obesitas juga semakin meningkat dari tahun ke tahun baik di negara maju maupun di negara sedang berkembang. Disamping itu Obesitas pada anak beresiko tinggi menjadi Obesitas pada usia dewasa dan berpotensi menimbulkan penyakit Degeneratif di kemudian hari.
Beberapa studi epidemiologis yang telah dilakukan mengemukakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara angka kejadian mortalitas (kematian) dan Obesitas. Diketahui terdapat peningkatan angka kematian yang dimulai pada IMT diatas 25 dan semakin jelas pada individu dengan IMT diatas atau sama dengan 30. Angka mortalitas pada individu dengan IMT diatas 30 penyebabnya bervariasi namun yang terbanyak adalah angka mortalitas yang disebabkan oleh penyakit Kardiovaskular. Penelitian yang dilakukan oleh Framingham Heart Study di Amerika menemukan adanya korelasi antara tekanan darah dan obesitas. Disebutkan pada studi tersebut bahwa pada individu dewasa muda dengan obesitas akan mengalami peningkatan tekanan darah sebanyak 10 kali lebih besar daripada individu dengan berat badan normal.
Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor: Faktor genetik. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang. Faktor lingkungan. Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.
Faktor psikis. Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa memengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial. Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada malam hari). Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada sindroma makan pada malam hari, adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan, agitasi dan insomnia pada malam hari.
Faktor kesehatan. Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya: Hipotiroidisme, Sindroma Cushing, Sindroma Prader-Willi, Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan. Obat-obatan. Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan penambahan berat badan. Faktor perkembangan. Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.
Aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas. Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernapasan dan sesak napas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernapasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernapasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk. Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.
Komplikasi Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan dilema kesehatan yang mengerikan. Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan seseorang. Obesitas meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit menahun, termasuk penyakit degeneratif. Penyakit Degeneratif adalah suatu kondisi penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel-sel tubuh yaitu dari keadaan normal menjadi lebih buruk dan berlangsung secara kronis. Penyakit yang termasuk dalam kelompok ini adalah Diabetes Melitus Type II, Stroke, Hipertensi, Penyakit Kardiovaskular, Dislipidemia, dsb. Penyakit Degeneratif yang paling sering menyertai Obesitas adalah Diabetes melitus Type II, Hipertensi dan Hiperkolesterolemia (Dislipidemia). Sebuah data dari NHANES (National Health and Nutrition Examination Survey, US) tahun 1994 memperlihatkan bahwa dua per tiga pasien Overweight dan Obesitas dewasa mengidap paling sedikit satu dari penyakit kronis tersebut dan sebanyak 27 % dari mereka mengidap dua atau lebih penyakit.
Disamping itu juga dapat berkomplikasi terhadap terjadinya : Kanker (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus besar) Batu kandung empedu dan batu kandung kemih, Gout dan artritis gout,Osteoartritis Tidur apneu (kegagalan untuk bernapas secara normal ketika sedang tidur, menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah) Sindroma Pickwickian (obesitas disertai wajah kemerahan, underventilasi dan ngantuk). Beberapa studi epidemiologis yang telah dilakukan mengemukakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara angka kejadian mortalitas (kematian) dan Obesitas. Diketahui terdapat peningkatan angka kematian yang dimulai pada IMT diatas 25 dan semakin jelas pada individu dengan IMT diatas atau sama dengan 30. Angka mortalitas pada individu dengan IMT diatas 30 penyebabnya bervariasi namun yang terbanyak adalah angka mortalitas yang disebabkan oleh penyakit Kardiovaskular. Penelitian yang dilakukan oleh Framingham Heart Study di Amerika menemukan adanya korelasi antara tekanan darah dan obesitas. Disebutkan pada studi tersebut bahwa pada individu dewasa muda dengan obesitas akan mengalami peningkatan tekanan darah sebanyak 10 kali lebih besar daripada individu dengan berat badan normal.
Menurunkan Berat Badan Dengan Kedokteran Timur : Pada prinsipnya,inti dari kedokteran Timur adalah dengan menggunakan Akupuntur dan Herbal dalam melakukan upaya-upaya penyembuhannya maupun gangguan/kelainan. Untuk menurunkan berat badan, dapat dilakukan dengan alat “Sentuh Sembuh” yang merupakan alat inovatif akupunturr dengan tidak ditusuk/dilubangi. Alat ini bekerja dilandasi prinsip Meridian Theory dan Gelombang Elektromagnetik. Lakukan dengan metoda Statis (ditempelkan) dan Scaqning (diusap memutar) pada titik-titik akupuntur Ci Ce, Sang Ci Si, Fung Lung, Neiting, Fu Cie, Ta Heng, San Yin Ciao, Yin Lin Cuen, Ci Hai, Sen Cie dan Cun Wan.
Perhatikan titik cihai (RN 6), Senci (RN 8) dan cunwan (RN 12) yang teletak pada meridien Ginjal. Sementara itu titik Sang Ci si (ST 37), Fung Lung (ST 40) dan Neiting (ST 44) ada pada meridian Lambung (Stomach) sebagaimana terlihat pada gambar berikut :
Sedangkan untuk titik Fu Cie (SP 14), Ta Heng (SP 15), San Yin Ciao (SP 6) dan Yin Lin Cuen (SP 9), terletak pada meridian Limpa atau Spleen Meridian (SP).
Titik Ci Ce (LI 11) terletak pada ujung luar lipat siku bagin luar. Perhatikan gambar berikut :
Akan menjadi bertambah efektif jika disertai juga mengkonsumsi fitofarmaka yang berfungsi menyeimbangkan metabolisme, membakar lemak (bukan yang memeras air) dan memelihara ketahanan tubuh secara umum. Fitofarmaka (herbal yang telah lulus berbagai uji farmakologis)akan menjadikan diri kita bergairah untuk melakukan aktivitas, yang secara otomatis juga dapat membakar deposit lemak. Banyak herbal yang mengklaim untuk membuat berat badan turun tetapi biasanya cubag berfungsi sebagai "pemeras" air. Perbedaan berat badan turun karena "air diperas" keluar dengan yang beklerja membakar lemak secara sedrhana dapat "dititeni". Jika yang keluar air, basanya memang cepat (drastis) namun akan terasa seperti dehidrasi, wajah layu, dan terasa loyo serta sering buang air kecil (hati hati dampak terhadap ginjal). Sedangkan jika akhibat "lemak terbakar", maka tubuh akan terasa bergairah karena terbakarnya lemak akan disertai dengan pembebasan kaloridan menghasilkan air, sehingga wajah tetap ranum, hangat dan bergairah.
Anda membutuhkan Alat Sentuh Sembuh dan Fitofarmaka yang akan "membakar" lemak ? hubungi Pusat Penyembuhan Terpadu 0812 879 879 21, tinggal transfer, barak dikirim/diantar ke alamat anda.

Monday, May 7, 2012

UBAN, KEBOTAKAN SEMBUHKAN DENGAN SISIR AJAIB

Disebut sisir ajaib karena penggunaannya disisirkan di rambut untuk mengatasi masalah kardiovaskuler, yakni penyakit jantung, pembuluh darah dan darah. Jika disisir 3 x sehari, maka dapat mengatasi kerontokan dan kebotakan, juga mengembalikan rambut putih kembali hitam. Jika ditempelkan di wajah, kulit wajah jd muda dan berseri.
Sisir Ajaib ini adalah pengembangan tekhnology yang menguntungkan berbasis pada Kedokteran Biologis Modern dan doktrin meridian dari Kedokteran tradisional Cina.
Berdasarkan Observasi di Rumah sakit di Cina (Beijing, Shanghai, Guangzhou, Lianoning, Changehun, Hebei), Jepang,Rusia, Turki, dan Timur Tengah, Sisir Ajaib ini efektif bagi pasien hypertensi setelah 3 - 5 menit penyisiran, tekanan darah menjadi normal. Untuk Alopecia dan alopesia areata, pasien harus melakukan penyisiran 3 kali , 3 menit tiap kali, dengan frekueansi 20 - 30 kali penyisiran permenit untuk mendapatkan efek yang bagus. Sisir ajaib ini telah memenangkan 8 kali penghargaan besar pada The International Expotition of Invention held in USA, France, Switzerland and Singapore.
Fungsi dari Sisir Ajaib ini diantaranya, Bagi Otak dan Jantung : Menurunkan, menyeimbangkan tekanan darah, menurunkan tingkat kejadian penyakit pembuluh darah jantung dan otak, menyembuhkan gangguan arteri coronaria, dan meringankan gangguan jantung. Membersihkan dan menyegarkan otak, menguntungkan bagi kecerdasan, menghilangkan kelelahan, dan sulit tidur, menjaga kesehatan dan kecantikan.
Sisir Ajaib ini menghilangkan rasa nyeri pada: sakit kepala, Arthritis (Radang sendi), Sakit gigi, lambung, liver, batu ginjal, radang pankreas, nyeri pinggang dan punggung, pnemunia, astma dll. sedang fungsi lain adalah perlindungan rambut seperti pengendalian kerontokan rambut, kebotakan, menghitamkan rambut yang telah beruban, pemeliharaan rambut dan keindahan rambut.
Menurut Pat F. Bass II, MD, MPH, ahli kesehatan dari Louisiana State University, AS, tanda yang jelas dari pola kebotakan khas laki-laki dapat dilihat dari penurunan garis rambut, pertumbuhan titik kebotakan di tengah rambut, atau pada keduanya. Secara umum, pria yang mulai mengalami kebotakan dini cenderung kehilangan rambut lebih cepat dan melebihi mereka yang mulai mengalami kebotakan pada usia lanjut.
Pria tidak hanya takut kebotakan yang dapat mengganggu penampilan, tetapi kondisi ini ternyata juga menjadi indikasi penyakit jantung. Terutama, jika kebotakan mulai terjadi di usia muda.Sebuah studi menemukan bahwa pria yang kehilangan rambut di atas kepala mereka, memiliki risiko penyakit jantung sebesar 40 persen. Sementara itu, pria dengan rambut rontok di bagian depan kepala mereka juga dapat berisiko serangan jantung sebesar 28 persen, menurut Dailymail. Masalah kebotakan dan rambut rontok pada pria berhubungan dengan testosteron. Kebotakan pada pria merupakan tanda hipersensitivitas terhadap testosteron, yang membunuh folikel. Hipersensitivitas terhadap testosteron juga menyebabkan kerusakan pada sel-sel di sekitar jantung. Dengan realita bahwa kebotakan berkaitan dengan masalah jantung, maka penggunaan sisir ajaib ini menjadi semakin mutlak adanya.
Berikuit Cara mengatasi beberapa gangguan denga Sisir Ajaib ini ; 1.Tekanan Darah Tinggi :pegang alat dengan gan satu tangan pada ring metal yang melingkar (mengkilat), ikuti cara menyikat rambut dengan frekuensi 20-30 kali dalam 1 menit. ulangi 2-3 kali sehari, 3-5 menit sekali.
2. Menyembuhakn Sakit kepala, pening dan pelajar dan pekerja berdasi untuk membersihkan otak dan meningkatkan kecerdasan pegang alat dengan satu tangan, ikut cara menyikat rambut, sikat mengikuti garis tengah kepala dengan frekuensi 20-30 kali dalm 1 menit, ulangi 3-5 menit.
3. Rambut rontok : Ring logam yang mengkilat dipegang dengan sebelah tangan dan pastikan giginya tersentuh pada kulit kepala. Alihkan berulang-alik dari bawah ke atas seperti menyikat rambut sekurang-kurangnya 2-3 kali setiap hari dan 3-5 menit setiap kali. Masalah kerontokan rambut dapat diatasi dalam 3-5 hari dan rambut akan menjadi hitam, berseri dan lembut. ini dapat melindungi, menjaga dan mempercantik rambut anda.
4. Untuk menyembuhkan penyakit jantung Cardiac Angina dan tachycardia, peganglah ring metal pada sisir ajaib ini dengan satu tangan, letakkan sisir ajaib ini pada titik akupuntur Neguan 3 - 5 menit. Titik Neguan berada 2 cun (lebar 3 jari tangan tanpa jempol) di atas pergrlangan tangan bagian dalam antara 2 tendon.
5. Untuk mengatasi Jantung koroner, jantung Cardiac Angina, maupun penyakit jantung pada umumnya, sisir ajaib ditempelkan pada kulit dilokasi jantung pada daerah dada. Lakukan paling tidak 3 kali sehari dengan durasi 3 - 5 menit tiap kali meletakkan sisir ajaib ini pada daerah jantung.
6. Penggunaan pada orang yang normal : Pastikan tangan menyentuh ring logam dengan sebelah tangan dan pastikan giginya tersentuh kulit kepala. Alihkan berulang-alik dari bawah keatas seperti menyikat rambut selama 3-5 menit setiap kali dan 1-2 kali setiap hari. Alat ini dapat mengurangi tekanan darah tinggi dan resiko serangan jantung dan stroke. Alat ini juga berguna untuk meningkatkan kecerdasan otak serta menjaga kesehatan
Dapatkan Sisir Ajaib dengan menghubungi Pusat Penyembuhan Terpadu, 0812 897 879 21, discount menarik akan anda peroleh.