Blog for Discussing All About Biotechnologi Understanding Development, Especially Biotechnology for Modern Health and Medical
Wednesday, May 15, 2013
WHO AM I, PEMBANGUN TAMAN SURGA DUNIA
Lahir di Brebes 5 Juli 1961. SD sampai SMA diselesaikan di Brebes sebelum melanjutkan Study di Fakultas Kedokteran Hewan UGM (1982) sambil Menempuh Ilmu Agama di Pondok Pesantren Budi Muia Yayasan Shalahuddin Yogyakarta Pimpinan Dr. Amien Rais. Aktif diberbagai aktivitas kemahasiswaan seperti Senat, Unit kegiatan Kampus (Jama’ah Shalahuddin dan Unit Atletik UGM), Lingkaran Study Sastra Yogya, HMI, KPMDB (Brebes) , Kapemaja (Jatibarang Brebes) Keluarga Santri Budi Mulia, Laboratorium Dakwah dll. Foto berikut adalah foto teman teman sekamar di Pondok Pesantren Budi Mulia bersama dr. Muhammad Gunawan Wibisono dan Prof. DR. Ali Ghufron Mukti yang sekarang sebagai Wamenkes.
Mengenal politik sejak umur 8 tahun, saat diperkenalkan lambang partai NU oleh Ustadz Ibrohim Thoyyib (Allahu Yarhamhu) pengurus NU Cabang Jatibarang Brebes Jateng, pada saat yang sama sering diajak menghadiri Kampanye Golkar dalam rangka Golkarisasi semua karyawan perusahaan dan PNS pada Pemilu 1971. Pada saat SMA menjadi Wakil ketua Organisasi Kepemudaan di kota Jatibarang Brebes, dan pada 1981 aktif di PPP (Partai Persatuan Pembangunan) yang merupakan fusi partai-partai Islam. Seusai Reformasi gaung ke Partai PAN yang kebetulan mengusung Dr. Amien Rais sebagai Capres, di PAN menjadi Sekretaris Umum PAN di Kota tempat mengajar (Bumiayu) yang kenudian dicalonkan menjadi Caleg DPR RI pada Pemilu 1999. Upaya untuk mendapatkan suara yang mencukupi dari daerah yang konstituen Muhammadiyahnya sangat kecil,dengan berbagai upaya (bisa dicek di buletin Amanat PAN sekitar pemilu 1999) juga dengan pengalaman blusukan ke lembah dan pegunungan Brebes Selatan saat aktif di PPP, yang di kenal daerah Hijau.
Menangani Training dan Analisis kajian Di Laboratorium Dakwah Yayasan Shalahuddin Yogyakarta semasa Direkturnya Dr. Acmad Watik Pratiknya (AWP, sekarang di The Hahbibie Center) dan Juga Training Training di Jama'ah Shalahuddin UGM dan HMI Cabang Yogyakarta hingga lulus UGM dan Pondok Pesantren Budi Mulia Yogyakarta. Berlanjut menjadi Trainer berbagai Peningkatan dan Pengembangan Masyarakat seperti Trainer nasional PPK (Program Pengembangan kecamatan), TOT BMT, The Holistic Leadership, Education for Sustainable Development, juga menjadi Motivator National. Hoby membaca dan menulis. Mulai aktif menulis sejak SMP melaui majalah dindinf di sekolah, sejak 1985 tulisannya menghiasi berbagai mass media seperti : Masa Kini, Exponen, Gadis, Republika, Suara Merdeka, Suara Muhammadiyah, Estafet, Ar Risalah, Tegal Post, Brebes Brebes juga Antology puisi dan memenangkan berbagai lomba penuliasan ilmiah populer. Hoby ini disalurkan melalui Blog : www.biotechnologygen.blogspot.com (IPTEK) dan www.theholistikleadership.blogspot.com (Kepemimpinan). Hobi menulis ini yang menyebabkan pada saat aktif di HMI diserahi menjadi Bidang Komunikasi dan Publikasi sekaligus Redaktur Majalah Harmonis. Yang banyak menyuarakan perlawanan terhadap rezim terutama berkaitan dengan Azaz Tunggal. dari hoby menulis diperoleh berbagai kemenangna dan penghargaan dalam bidang lingkungan, pembangunan daerah, agama, dan kepemudaan. melalui bidang penulisan ini telah dipersiapkan 5 buah buku yang terkait dengan pemanfaatan sumber daya hayati Indonesia untuk kesehatan dan 3 buah buku berupa pengembangan ke arah kepemimpin holistik, Insan Kamil. Sudah barang tentu terkait dengan keindonesiaan.
Saat menjadi mahasiswa, bidang pengabdian masyarakat adalah bidang yang dipilih dalam mengisi akhir pekan. Bersama teman-teman HMI seangkatan Batranya (LDK 1) mengadakan program pengabdian masyarakat tiap akhir pekan di Desa Manis Renggo Klaten. Sedang bersama Lembaga Dakwah kampus (LDK Jama'ah Shalahudin) bersama team P3M yang dikoordinir Edy Meyanto (sekarang Profesor ahli Cancer Fak Farmasi UGM) program pengabdian pada masyarakat diselenggarakan di Palyen (Gunung Kidul) dan Dono Mulyo (Nanggulan, Kulon Progo) Puisi-Puisi seperti "Adakah Kita Bangkit ?", "Jangan Kau Bunuh Burung Burung" , "Nyanyian Kebangkitan 2" dan "Nyanyian Kebangkitan 3" lahir dari proses perenungan saat hadir di Pedesaan dalam rangka Pengabdian Masyarakat. Bidang inilah yang mendorong penulis mengabdikan diri menjadi Pendidik di SMA Islam Ta'allamul Huda di bawah Pimpinan Prof. Dr. Yahya Muhaimin sesaat setelah wisuda sarjana di FKH UGM, menggantikan posisi Edy Meyanto yang saat itu diangkat menjadi Dosen di Fakultas Farmasi UGM (1989), menjalani hari-hari jauh dari hiruk pikuk keramaian kota.
Selain menjadi pendidik di kota Bumiayu, juga menjalankan amanah menjadi Local Leaders Pembinaan Anak Asuh CPI Japan meliputi wilayah Jawa Tengah Bagian Barat. Sementara untuk pengabdian pada dunia pertanian, Caleg ini menjadi Koordinator Wilayah Ex Karesidenan di Masyarakat Agribisnis Indonesia, mendirikan Koperasi agribisnis dengan Anak-anak asuh CPI. Pada suasana krisis sekitar tahun 1997 - 1999, penulis juga aktif dalam program Pengentasan Pengangguran Terdidik (P3T), bergabung dengan An Najah Wira Desa Pekalongan. Jauh sebelum itu, penulis juga terlibat dalam Penyusunan Modul Analisis Usaha Tani untuk TOT BMT ICMI, yang penyusunannya dilakukan atas bimbingan dan arahan Dr. Amin Aziz dari PINBUK.
Bidang pengabdian masyarakat terus dijalani hingga kini bekerja di jakarta. Dengan mengikuti pendidikan khusus di bidang penyembuhan timur (China) dengan herbal dan accupuntur, pengabdian masyarakat dijalani dengan memberikan program penyembuhan kepada murid, guru dan masyarakat yang membutuhkan. Tidak jarang penulis menjadi terbiasa blusukan ke rumah-rumah masyarakat dan warung-warung tegal dimana karyawan atau pekerjanya membutuhkan penanganan penyembuhan terpadu. Pengabdian ini juga diwujudkan dalam pembinaan kewirausahaan siswa untuk membina siswa menjadi wirausahawan di masa datang. Program ini menjadikan penulis menerima founding dari City Success Fund yaysan Hope Indonesia (2010) lalu dalam program pengembangan produk tepung tempe. Produk lain yang dikembangkan adalah pemanfaatan Limbah Nasi menjadi Kerupuk Aneka Rasa, Pengolahan Limbah menjadi Cindera mata dll
Saat ini Bekerja sebagai guru IPA (SMK), Guru Biologi (SMA) Guru Kimia (SMK) pernah sebagai Guru Matematika, Guru Biotekhnology, Akidah Akhlak, BP/BK, Pelatih Atletik dan Pelatih Fisik dan pembina Karya Ilmiah Remaja. Kedekatan dan pendekatan manusiawi yang berfalsafah "mengubah arang menjadi berlian" telah menghasilkan murid-murid yang berprestasi baik dalm penulisan, kompetisi akdemik dll dari siswa-siswa yang berlatar belakan duafa dengan segala kekurangannya. Bagaimana mengubah arang menjadi berlian ? ini terangkum dalam 3 paket training/pelatihan yang siap dijadikan bahan pengabdian masyarakat. Terakhir Perhimpunan BMT melakukan kerja sama dengan penulis dalam pengembangan Sumber Daya Insani dengan teamwork soft outbond dari paket CINTA (Creative in tinking and actuing)
Mencerdaskan kehidupan bangsa, adalah amanah konstitusi bagi penyelenggara negara/pemerintah jika ada masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan, itu pada hakekatnya adalah membantu pemerintah, tulangpunggungnya adalah pemerintah. Berbagai kekurangan pada sekolah swasta, termasuk kesejahteraan gurunya adalah tanggung jawab Negara/penyelenggara negara. Realitasnya, banyak guru terutama sekolah swasta yang muridnya kaum dhuafa, pendapatannya banyak yang berada di bawah UMR, tidak menerima Askes, tidak menerima jamsostek dan juga tidak menerima jaminan sosial dan hari depannya. Ini sungguh kontradiktif. Ironisnya banyak organisasi yang menyatakan memperjuangkan guru, hingga saat ini belum banyak yang menyuarakan hal ini. Oleh karena itu, siapa pun yang care dengan pendidikan, murid-murid, mahasiswa, pemuda dll yang care terhadap nasib dan masa depan guru-guru tercintanya, mari bersama-sama merubah nasib guru-guru kita secara parlementer. Inilah yang mendorong saya tampil kembeli dalam ajang Pemilu 2014, sebab UU tentang Guru dan Dosen, belum tegas mengatur masalah kesejehteraan dan masa depan guru sebagai garda terdepan alam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan gaji sebagai guru jauh di bawa UMR itu, saya mencari sumber lain dengan Bermain Sinetron dan Iklan. Empat puluh lima sinetron da FTV saya main di dalamnya dengan berbagai karakter. Sebagai contoh adalah menjadi DR. Darmono, besan Wati Siregar, Mertua Elma Theana pada "Selebriti Juga Manusia. Di bidang Iklan "RCTI Oke" versi Rumah Gadang Hari Besar Islam adalah salah satunya.
Pengabdian total penulis lakukan selama 25 tahun lebih di dunia pendidikan dengan mendidik disekolah umat dengan input buangan, benar-baner harus dilakukan dengan penuh kesabaran. Jika kita tidak ikhlash, maka kerugian ganda akan kita dapatkan. Di dunia hanya menerima honor jauh di bawah UMR, dan jika tidak ikhlash maka tidak akan menjadi investasi akherat. Sebagai guru yang memahami kehidupan guru, maka sudah selayaknya penulis berkewajiban mengubah nasib guru terutama guru yang mengajar di sekolah-sekolah duafa. Jika kita sepakat mereka memiliki hak yang sama dalam pendidikan, maka nasib gurunya pun perlu diperhatikan. Bagaimana guru-guru swasta yang penghasilannya jauh di bawa UMR dapat menjalankan tugasnya dengan kualitas yang dituntut sama, padahal untuk ongkos transport dan makan pun mereka harus berfikir keras. Bagaimana mereka dapat mengajar tenang jika status kepegawaian dan masa depannya tidak ada kejelasan yang di atur undang-undang ?. Memang tidak ada yang care terhadap nasib guru, kecuali guru itu sendiri. Alah karena itu, Saya berikhtiar untuk dapat memperjuangkan nasib guru terutama guru, asatidz dll yang bekerja di sekolah-sekolah duafa yang ironisnya diancam ditutup oelh sistem pendidikan yang semakin kapitalis. Mohon doa dan dan dukungannya.
Dengan missi besar "membangun taman surga dunia" dimana anak-anak semua anak bangsa dapat bermain, bercanda dan menikmati kebersamaan sebagai satu keluarga anak-anak Adam dan Hawwa, tetntu mau tidak mau harus berupaya mewujudkannya di bumi tetesan surga, Indonesia. Untuk mewujudkan masa depan Indonesia yang demikianm berbagai pemikiran telah disampaikan melalui berbagai media dan kesempatan. Tidak kalah penting adalah bagaimana membangun dan membina generasi Muda Indonesia memiliki karakter ke arah sana. Proses asah, asih dan asuh melalui berbagai kegiatan tanpa agitasi dan menggurui selalui diupayakam secair mungkin, dengan kedekatan kepada generasi muda sebagai generasi harapan masa depan Indonesia.
Murid Hebat, pilih Guru Merakyat******
Murid Cerdas, Pilih Guru Berkualitas******
Murid Budiman, mendukung Pak Darwono Berjuang*******
Jadilah Relawan !********(Darwono)******* JIka anda percaya pada kami, silakan share perkenalan ini kepada kenalan, sahabat, saudara, famili, dan keluarga anda. Jazaakumullahu khoiron katsiron
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment