Blog for Discussing All About Biotechnologi Understanding Development, Especially Biotechnology for Modern Health and Medical
Monday, July 26, 2010
TEKNOLOGI PENGOLAHAN
Sesuai standar isi KTSP,mulok Bioteknologi - Teknologi Pengolahan untuk kelas X adalah Pengawetan Makanan melalui pengasapan. Namun demikian, sebagai pengantar materi Teknologi Pengolahan, diberikan beberapa teknologi pengawetan makanan.
Prinsip dari Pengawetan makanan tentunya adalah bagaimana makanan diolah untuk dapat tahan lama, serta meningkatkan kualitasnya, seperti tekstur, aroma, warna dan rasa tentunya. Berikut disampaikan beberapa teknik pengawetan, tentu saja pengawetan yang berbasis teknologi tepat guna, sebagaimana pilar KTSP itu sendiri yang menekankan pada Contecstual Teaching Learning.
1. PengasapanTeknologi pengasapan adalah dengan menaruh makanan dalam kotak yang kemudian diasapi dari bawah. Teknik pengasapan sebenarnya tidak membuat makanan menjadi awet dalam jangka waktu yang lama, karena diperlukan perpaduan dengan teknik pengasinan dan pengeringan. Sale pisang misalnya,merupakan perpaduan antara Pemanisan, pengasapan dan penjemuran. sementara ikan "asap" dapat merupakan perpaduan antara pengasinan dan pengasapan.
Pengasapan berbeda dengan pemanggangan (dibakar) yang menekankan panas api untuk membuat bahan menjadi matang atau kering.
2. Pendinginan
Teknik ini adalah teknik yang paling terkenal karena sering digunakan oleh masyarakat umum di desa dan di kota. Konsep dan teori dari sistem pendinginan adalah memasukkan makanan pada tempat atau ruangan yang bersuhu sangat rendah. Untuk mendinginkan makanan atau minuman bisa dengan memasukkannya ke dalam kulkas atau lemari es atau bisa juga dengan menaruh di wadah yang berisi es.
Biasanya para nelayan menggunakan wadah yang berisi es untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya. Di rumah-rumah biasanya menggunakan lemari es untuk mengawetkan sayur, buah, daging, sosis, telur, dan lain sebagainya. Suhu untuk mendinginkan makanan biasa biasanya bersuhu 15 derajat celsius. Sedangkan agar tahan lama biasanya disimpan pada tempat yang bersuhu 0 sampai -4 derajat selsius.
3. Pengalengan
Sistem yang satu ini memasukkan makanan ke dalam kaleng alumunium atau bahan logam lainnya, lalu diberi zat kimia sebagai pengawet seperti garam, asam, gula dan sebagainya. Bahan yang dikalengkan biasanya sayur-sayuran, daging, ikan, buah-buahan, susu, kopi, dan banyak lagi macamnya. Tehnik pengalengan termasuk paduan teknik kimiawi dan fisika. Teknik kimia yaitu dengan memberi zat pengawet, sedangkan fisika karena dikalengi dalam ruang hampa udara.
4. Pengeringan
Mikro organisme menyukai tempat yang lembab atau basah mengandung air. Jadi teknik pengeringan membuat makanan menjadi kering dengan kadar air serendah mungkin dengan cara dijemur, dioven, dipanaskan, dan sebagainya. Semakin banyak kadar air pada makanan, maka akan menjadi mudah proses pembusukan makanan.
5. Pemanisan
Pemanisan makanan yaitu dengan menaruh atau meletakkan makanan pada medium yang mengandung gula dengan kadar konsentrasi sebesar 40% untuk menurunkan kadar mikroorganisme. Jika dicelup pada konsenstrasi 70% maka dapat mencegah kerusakan makanan. Contoh makanan yang dimaniskan adalah seperti manisan buah, susu, jeli, agar-agar, dan lain sebagainya.
6. Pengasinan
Cara yang terakhir ini dengan menggunakan bahan NaCl atau yang kita kenal sebagai garam dapur untuk mengawetkan makanan. Tehnik ini disebut juga dengan sebutan penggaraman. Garam dapur memiliki sifat yang menghambat perkembangan dan pertumbuhan mikroorganisme perusak atau pembusuk makanan. Contohnya seperti ikan asin yang merupakan paduan antara pengasinan dengan pengeringan.
Anda Butuh Produk Bioteknologi Untuk : Menambah Tinggi, Menambah Cerdas dan Menambah Sehat ? Hubungi 087888992799
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment