Thursday, April 14, 2011

PEMUDA SADAR GENERASI JAYA



(catatan hasil diskusi reproduksi)

Stagnasi bahwa menjaga alat reproduksi adalah monopoli wanita perlu dicairka. Mengingat dalam proses reproduksi untuk melahirkan generasi mendatang peran kedua belah pihak sangat menentukan. Pria sebagai pensuplay spermatozoa dan wanita sebagai penghasil ovum, harus sama-sama dalam kondisi sehat reproduksi untuk menghasilkan keturunan yang sehat.

Untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan pria (remaja putra) dalam menjaga alat reproduksinya, pada kompetensi Reproduksi dilakukan diskusi kelompok yang dipisahkan antar peserta didik pria dan peserta didik wanita. Berikut beberapa catatan hasil diskusi dari kelompok peserta didik pria.

Masa depan bangsa akan ditentukan oleh orang tua yang memiliki alat reproduksi yang sehat. Tidak hanya wanita saja yang harus menjaga alat reproduksinya tetapi pria pun harus menjaga alat reproduksinya juga agar dapat menghasilkan sperma yang berkualitas bagus. Hal ini sangat penting, karena Jika kita tidak menjaga alat reproduksi kita, maka dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi generasi yang akan datang. Mulai dari Tidak dapatnya kita menghasilkan keturunan sampai penyakit penyakit yang akan kita derita sendiri dan juga keturunan kita. Oleh sebab itu kelompok kami tertarik untuk meneliti hal tersebut

Dewasa ini, generasi baru di Indonesia bahkan di Dunia umumnya, ada sebagian yang mengalami kelainan, baik secara fisik maupun mental. Ini menunjukkan bahwa kesehatan reproduksi di generasi sebelumnya, maupun generasi sekarang masih kurang berkualitas. Hal ini disebabkan karena ketidaktahuan dalam menjaga kesehatan reproduksi khususnya bagi pria. Hal ini mengundang perhatian besar dibidang kesehatan, khususnya di bidang reproduksi pria, demi generasi yang jaya.

Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel, melakukan reproduksi secara aseksual

Reproduksi adalah proses makhluk hidup untuk menambah atau meneruskan keturunannya agar tidak terjadi kepunahan. Proses reproduksi pada manusia disebut Kopulasi, sementara alat reproduksi pada pria disebut Penis
Penis adalah alat/organ Kopulasi pada pria, merupakan alat kelamin terluar pada pria. Selain alat kelamin luar ada juga alat kelamin dalam. Alat kelamin dalam terdiri atas testis, vas deferens, epididimis, vesikula seminalis prostat, kantung kemih, uretra.


Menurut Pratiwi, dkk, Impotensi adalah ketidakmampuan mempertahankan ereksi penis.
Impotensi dapat disebabkan oleh berbagai factor, antara lain gangguan produksi hormone testosterone, kelainan psikis, penyakit diabetes mellitus, kecanduan alcohol, obat-obat dan gangguan saraf.
Menurut Wikipedia Impotensi adalah ketidakmampuan untuk memulai dan mempertahankan ereksi. Impotensi biasanya merupakan akibat dari :

• Kelainan pembuluh darah
• Kelainan persyarafan
• Obat-obatan
• Kelainan pada penis
• Masalah psikis yang memengaruhi gairah seksual.

Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Infeksi terjadi pada organ kelamin bagian luar. Sifilis dapat berkembang ke tahap sekunder dan tersier yang sulit diamati. Sifilis sekunder menular sedangkan sifilis tersier tidak menular. Meskipun demikian, sifilis tersier menimbulkan berbagai kerusakan pada tubuh selain pada orga kelamin seperti otak, jantung, pembuluh darah, hati, dan lain-lain (Pratiwi, dkk ;2006)

Gonorea adalah penyakit infeksi akut yang menyerang selaput lendir pada uretra, serviks, rectum, sendi, tulang, faring, dan mata. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoeae. Gonorea yang ditularkan dari ibu ke anaknya saat kelahiran dapat menyebabkan kebutaan (Pratiwi, dkk:2006)

Kelainan dan Penyakit




Penyakit seksual adalah suatu penyakit yang menular. Penyakit ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual di bawah umur dan berganti – ganti pasangan seksual . Anak remaja jaman sekarang sudah banyak mengenal seks , jangankan anak remaja anak kecil saja sudah banyak yang mengenal seks . Banyak anak – anak dibawah umur yang sudah melakukan seks , namun mereka tidak memperdulikan akibat dari seks tersebut . Mereka melakukan seks hanya untuk kepuasan mereka padahal seks dibawah umur tidak di perbolehkan . Namun penyakit ini tidak hanya menyerang para anak remaja , orang dewasa saja dapat terjangkit penyakit ini karena mereka sering berganti – ganti pasangan seks mereka .

Impotensi berarti ketidakmampuan mempertahankan ereksi penis, gangguan pada hormon ini dapat menyebabkan kelainan pada keturunan atau janin jika reproduksi dilakukan. Janin juga dapat terkena penyakit lain seperti dibetes mellitus, gangguan hormon testoteron, dan gangguan sistem saraf, karena impotensi juga di sebabkan oleh penyakit-penyakit tersebut. Jika terjadi gangguan pada hormon testoteron, secara otomatis reproduksi tidak terjadi secara sempurna, janin pun akan mengalami gangguan atau kelainan, bisa jadi, setelah lahir akan mengalami cacat fisik.



Gonorea adalah penyakit yang menyerang selaput lendir pada uretra, servis, rectum, sendi, tulang, faring, dan mata, jika penyakit ini ditularkan oleh ibu ke anaknya, anaknya bisa saja mengalami kebutaan, dan juga, jika penyakit gonorea terbawa oleh orang tua ke anaknya, kemungkinan anaknya pun berpeluang untuk mengidap gonorea.

Sifilis dapat menyebabkan akibat yang fatal, sifilis yang ditularkan ibu ke anaknya dapat menyebabkan kebutaan atau bahkan kematian, sifilis terbagi menjadi tersier dan sekunder, sekunder bersifat menular, namun tersiar tidak, tapi sifilis tersier dapat menimbulkan kerusakan pada organ kelamin, seperti otak, jantung, pembuluh darah, hati, dan lain – lain. karena sifilis dapat merusak organ kelamin, maka sifilis termasuk penyakit yang dapat merusak keturunan, reproduksi yang terjadi bisa saja tidak sempurna, reproduksi yang sempurna terjadi jika kedua pasangan tergolong sehat reproduksinya.

Semua penyakit yang telah disebutkan menyebabkan kelainan pada janin atau bahkan kerusakan, di generasi terdahulu, penyakit – penyakit tersebut masih jarang ditemui atau bahkan tidak pernah terjadi pada orang tua yang akan melahirkan anak, namun jaman kini, free sex atau sex bebas sering terjadi, kemungkinan terjadinya penyakit – penyakit tersebut semakin tinggi, sehingga makin banyak pula anak – anak atau janin yang mengalami kelainan fisik atau mental, jika semakin banyak kasus seperti ini, generasi selanjutnya akan mengalami kerusakan fatal, atau bahkan tidak ada generasi selanjutnya.

Penyakit Menular Seksual (PMS) disebut juga venereal (dari kata venus, yaitu Dewi Cinta dari Romawi kuno), didefinisikan sebagai salah satu akibat yang ditimbulkan karena aktivitas seksual yang tidak sehat sehingga menyebabkan munculnya penyakit menular, bahkan pada beberapa kasus PMS membahayakan.




Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Menurut the Centers for Disease Control (CDC) terdapat lebih dari 15 juta kasus PMS dilaporkan per tahun. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini.

Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun, bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.

Penting untuk diperhatikan bahwa kontak seksual tidak hanya hubungan seksual melalui alat kelamin. Kontak seksual juga meliputi ciuman, kontak oral-genital, dan pemakaian “mainan seksual”, seperti vibrator. Sebetulnya, tidak ada kontak seksual yang dapat benar-benar disebut sebagai “seks aman” . Satu-satunya yang betul-betul “seks aman” adalah abstinensia.

Hubungan seks dalam konteks hubungan monogamy di mana kedua individu bebas dari IMS juga dianggap “aman”. Kebanyakan orang menganggap berciuman sebagai aktifitas yang aman. Sayangnya, sifilis, herpes dan penyakit-penyakit lain dapat menular lewat aktifitas yang nampaknya tidak berbahaya ini. Semua bentuk lain kontak seksual juga berisiko. Kondom umumnya dianggap merupakan perlindungan terhadap IMS. Kondom sangat berguna dalam mencegah beberapa penyakit seperti HIV dan gonore. Namun kondom kurang efektif dalam mencegah herpes, trikomoniasis dan klamidia. Kondom memberi proteksi kecil terhadap penularan HPV, yang merupakan penyebab kutil kelamin.

Beberapa penyakit menular seksual:




• Klamidia – klamidia adalah PMS yang sangat berbahaya dan biasanya tidak menunjukkan gejala; 75% dari perempuan dan 25% dari pria yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali.
• Gonore – gonore adalah salah satu PMS yang sering dialporkan. 40% penderita akan mengalami Penyakit Radang Panggul (PRP) jika tidak diobati, dan hal tersebut dapat menyebabkan kemandulan.
• Hepatitis B – vaksin pencegahan penyakit ini sudah ada, tapi sekali terkena penyakit ini tidak dapat disembuhkan; dapat menyebabkan kanker hati.
• Herpes – terasa nyeri dan dapat hilang timbul; dapat diobati untuk mengurangi gejala tetapi tidak dapat disembuhkan.
• HIV/AIDS – dikenal pertama kali pada tahun 1984, AIDS adalah penyebab kematian ke enam pada laki-laki dan perempuan muda. Virus ini fatal dan menimbulkan rasa sakit yang cukup lama sebelum kemudian meninggal.
• Human Papilloma Virus (HPV) & Kutil kelamin – PMS yang paling sering, 33% dari perempuan memiliki virus ini, yang dapat menyebabkan kanker serviks dan penis dan nyeri pada kelamin.
• Sifilis – jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan otak dan hati yang serius.
Trikomoniasis – dapat menyebabkan keputihan yang berbusa atau tidak ada gejala sama sekali. Pada perempuan hamil dapat menyebabkan kelahiran premature


Kriteria Benih



Secara makroskopis disebut baik jika volumenya lebih dari 2 ml dalam sekali ejakulasi, berwarna agak keputihan, terdapat gumpalan seperti jelly yang disebut koagulum, dan baunya khas seperti kaporit.

Jika volumenya kurang dari 2 ml saat ejakulasi, mungkin, itu karena ejakulasi yang tidak sempurna, misalnya, karena cemas. Namun, bila volume saat ejakulasi selalu sedikit (kurang dari 2 ml), mungkin ada masalah hormonal, yaitu kadar testoteron yang rendah atau kurang.

Jika sperma berwarna kemerahan, mungkin ada perdarahan. Sedangkan, sperma yang berbau tidak seperti seharusnya, misalnya, jadi amis, mungkin karena ada infeksi.
Dalam proses keluarnya sperma (ejakulasi), lazimnya, setelah sperma yang cair keluar kemudian secara berurutan koagulum mengalir, tampilannya seperti jelly. Cairan yang keluar awal, secara mikroskopis, banyak mengandung sel sperma (spermatozoa).

Koagulum berisi zat gula (fruktosa) yang berfungsi sebagai sumber energi spermatozoa.
Selain tampilan sperma secara makroskopis, hasil pemeriksaan secara mikroskopis lebih menentukan kondisi kualitas kesuburan sperma. Tiga parameter penting yang menentukan kualitas sperma secara mikroskopis adalah konsentrasi spermatozoa, bentuk normal spermatozoa, dan kemampuan gerak spermatozoa.

Jika dalam pemeriksaan laboratoris didapatkan konsentrasi spermatozoa lebih dari 20 juta sel benih dalam tiap ml cairan sperma, konsentrasi sperma baik. Selanjutnya, apabila spermatozoa yang ada lebih 50 persen mampu bergerak cepat dan lebih 50 persen punya bentuk sel normal, morfologi dan motilitas spermatozoa baik. Sperma bisa disebut baik – normozoospermia atau kemungkinan besar subur- jika hasil analisa sperma menunjukkan secara mokroskopis dan mikroskopis baik. Istilah “kemungkinan besar subur” maksudnya, bila tidak ada masalah dengan pasangan, istri Anda akan segera hamil jika Anda menikah.

Kesimpulan

- Penyakit – penyakit kelamin dapat menyebabkan kerusakan generasi
- Penyakit – penyakit tersebut menjadi sering karena sex bebas yang sering terjadi
- Untuk mendapatkan generasi yang jaya, penjagaan kesehatan reproduksi baik pria maupun wanita menjadi mjutlak adanya.




Saran Saran

- Sering – sering mengadakan penyuluhan tentang bahayanya sex bebas serta penyakit – penyakitnya
- Adakan penguatan iman sejak dini
- Bagi para orang tua, usahakan perhatikan anak – anaknya.
- Sebelum menikah (bagi para orang tua) usahakan mendapat pasangan yang cocok, karena jika tidak, akan terjadi broken home, biasanya, anak mendapat impactnya, dan karena itu sang anak menjadi stress dan melakukan hal yang tidak bias
- Agar kualitas sperma kaum pria meningkat, para pria perlu mengonsumsi banyak makanan yang mengandung antioksidan, Sumber antioksidan yang paling baik adalah suplemen gizi yang origin dan bukan penggantinya. Kualitas sperma yang baik sangat dibutuhkan untuk dapat menghasilkan generasi yang jaya
-
(Fariski, Aji, Ibnu, Rivandi, Isa, Dkk)

No comments:

Post a Comment