WHEN WE AWARE , WE WILL SAVE
Di awal dekade 80-an, berbarengan penulis mengambil mata kuliah Virologi di fakultas Kedokteran Hewan UGM Yogyakarta, mencuat kasus AIDS. Sejak itu, AIDS menjadi primadona pembahasa penyakit menular, termasuk di kalangan teman-teman yang sedang mengambil meta kuliah yang sama. Berkaitan dengan korban-korban saat itu yang nota bene aktor holywood yang ditengarai memiliki orientasi seksual kepada sesama (homoseksual, gay), maka berkembanglah plesetan tentang AIDS.
Roy Harold Scherer, Jr., later Roy Harold Fitzgerald (November 17, 1925 – October 2, 1985), known professionally as Rock Hudson, was an American film and television actor, recognized as a romantic leading man during the 1950s and 1960s, most notably in several romantic comedies with Doris Day.
Hudson was voted "Star of the Year", "Favorite Leading Man", and similar titles by numerous movie magazines. The 6 ft 5 in (1.96 m) tall actor was one of the most popular and well-known movie stars of the time. He completed nearly 70 motion pictures and starred in several television productions during a career that spanned over four decades.
Hudson died in 1985, being one of the first major Hollywood celebrities to die from an AIDS-related illness.[2]
Sang Champion Pun Takluk Dengan AIDS
Freddie Mercury (lahir di Stone Town, Zanzibar - sekarang termasuk wilayah Tanzania, Afrika Timur, 5 September 1946 – meninggal 24 November 1991 pada umur 45 tahun) adalah vokalis grup musik rock Queen asal Britania Raya yang bernama asli Farrokh Bulsara. Semasa duduk di bangku sekolah kawan-kawannya menjulukinya "Freddie" sehingga akhirnya keluarganya memanggilnya Freddie juga.
Ia terlahir dari keluarga keturunan Parsi India (Zoroastrian). Orang tuanya adalah seorang diplomat yang selalu berpindah-pindah, hingga akhirnya menjadikan Zanzibar sebagai tempat kelahiran Freddie Mercury. Menjelang remaja mereka hijrah ke Inggris karena terjadi perang dan akhirnya mereka menetap di sana.
Dalam dunia musik internasional nama Freddie Mercury adalah salah satu Legenda musik Rock. Karya-karyanya termasuk musik abadi yang dapat didengar segala usia.
Menurut rekannya Brian May, Mercury adalah musisi yang berbakat sekaligus eksentrik. Freddie menulis lagu dengan kunci-kunci yang aneh. Kebanyakan band rock memainkan kunci A atau E, dan bisa D atau G, lain dengan musik Freddie yang mempunyai struktur chord yang aneh dan susah dimainkan dengan gitar. Dia dilahirkan dengan bakat dalam bidang seni yang luar biasa, sehingga tak ada satupun grup musik yang bisa menyaingi lagu-lagu yang digubahnya.
Grup musik Queen yang beranggotakan Freddie Mercury, Brian May, John Deacon dan Roger Taylor, pernah dinobatkan oleh majalah Rolling Stone sebagai satu-satunya grup musik rock yang seluruh anggotanya bergelar Sarjana meskipun tidak pernah penghargaan resmi untuk itu.
Banyak grup Rock modern yang menganggapnya sebagai panutan, seperti Guns N' Roses, Metallica hingga XPDC. Ia meninggal akibat AIDS pada 24 November 1991.
AIDS diplesetkan menjadi Akhibat Intim Dengan Sejenis. Temen sekelas di FKH, Hindarto, menulis di pojok Kedaulatan Rakyat yang isinya kira kira sebagai bertikut : Ada dua orang sahabat (Pria) jalan berdekatan, terus diteriakin Awas AIDS ! Awas Akhibat Intim dengan sejenis !
Perkembangan berikutnya menunjukan bahwa AIDS bukan monopoli kaum Gay atau homoseksual. Korban-korban dari ibu-ibu, maupun bayi-bayi yang baru lahir membuktikan bahwa AIDS dapat menyerang siapa saja. Kebanyakan adalah dari mereka yang sering berganti-ganti pasangan sez. Maka bergeserlah plesetan AIDS menjadi Akhibat Intim Dengan Sembarangan, artinya mereka yang melakukan sex dengan sembarangan pasangan dapat mendapat resiko terkena AIDS.
Pada kenyataannya, AIDS tidak saja menular melalui hubungan sex, namun juga dapat melalui media lain. Injeksi bergantian, transfudi darah dll. Makanya, hanya dengan kepedulian tinggilah AIDS dapat kita hindari bersama. Asal Insyaf Dijamin Selamat.
English bebasnya : When we aware, we save !.
Sekilas Tentang AIDS
Wikipedia menulis tentang AIDS sebagai berikut :Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV; atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia. Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak. Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara, sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber daya manusia di sana. Perawatan antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV, namun akses terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.
Perkembangan AIDS Di Indonesia
Tingkat perkembangan virus HIV-AIDS di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Malahan, dari seluruh negara di Asia, negeri kita tergolong yang paling cepat. Tiap tahunnya terjadi peningkatan penyebaran virus mematikan ini. Setiap tahun jumlah kasus baru HIV-A1DS menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Pengidap HIV-AIDS terbesar di Indonesiasaat ini berusia 15-29 tahun.
Sampai Maret 2010, secara akumulatif kasus AIDS di Indonesia mencapai 20.564 kasus, 561 kasus di antaranya adalah kasus baru. Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementerian Kesehatan RI Bambang Gianto Rahardjo, pada Lokakarya Nasiona) Pemangku Kebijakan "Perlindungan Sosial dan Kesehatan bagi Pekerja-Integrasi Pencegahan dan Pengobatan TB/H1V di Tempat Kerja" di Jakarta, Selasa (29/6), mengakui, pada saat ini HIV-AIDS sudah menjadi pandemi global dengan dampak yang sangat merugikan, baik dampak kesehatan, sosial ekonomi, maupun politik.Negara yang mengalami dampak terberat, seperti di negara Afrika, HIV-AIDS telah menurunkan harapan hidup lebih dari 20 tahun, menghambat pertumbuhan ekonomi, dan memperberat kemiskinan.
"Di Asia, penurunan produktivitas yang diakibatkan HIV-AIDS lebih besar dibanding dengan yang diakibatkan oleh penyakit lain," kata Menkes. HIV-AIDS juga dikhawatirkan akan menambah jumlah angka kemiskinan di dunia sebesar 6 juta kepala keluarga hingga 2015 apabila upaya pengendalian HIV-AIDS di masing-masing negara tidak segera diperkuat.
Sementara itu, Officer in Charge Organisasi Perburuhan Internasional (/LO) Jakarta Peter Van Rooij dalam kesempatan yang sama mengemukakan, walaupun data kasus HIV-AIDS di Indonesia menunjukkan dominasi usia produktif, data kasus HIV-AIDS di dunia kerja sampai saat ini tidak dapat tercatat secara sistematis.
When We Aware, We Will Save
Kembali pada realitas AIDS sebagai bom waktu yang setiap saat bisa meledak seketika, maka sikap siaga, sikap sadar (Aware) terhadap AIDS dan segala aspeknya adalah sangat penting untuk kita. Langkah awal tentang ini adalah masalah informasi yang benar tentang AIDS. Pengetahuan tentang AIDS adalah langkah utama untuk melindungi kita dari AIDS.
Untuk maksud tersebut, maka informasi mengenai HIV/AIDS harus kita miliki. Saat ini banyak sekali lembaga-lembaga yang memang peduli AIDS. Informasi yang lengkap, benar, jelas, dan dapat dipertanggung jawabkan bisa kita dapatkan di sana. Beberapa informasi dasar yang harus kita ketahui adalah AIDS tidak menular melalui aktivitas seperti jabatan tangan, makan bersama, menggunakan telepon bergantian, bergantian pakaian, dan tinggal serumah dengan Odha. HIV membutuhkan media untuk dapat hidup dan berkembang biak, medianya seperti cairan darah, cairan sperma, cairan vagina. Di dalam tubuh manusia, HIV akan hidup dan bertahan lama walaupun pengidap sudah meninggal. Namun, di luar tubuh HIV seperti karakter virus pada umumnya, tidak berkembang dan sangat mudah dimatikan, antara lain dengan pemutih, alkohol, kaporit, dan bahan pembunuh kuman lainnya.
Beberapa perilaku yang beresiko dapat menularkan AIDS adalah:
* Hubungan seksual dengan pasangan yang mengidap HIV tanpa kondom.
* Transfusi darah dari darah yang telah tercemar HIV.
* Ibu hamil yang tertular HIV kepada janin yang dikandungnya.
* Bertukar atau bergantian jarum tindik, jarum suntik, dari jarum tato yang telah tercemar HIV.
Untuk menghindari terpapar HIV, bagi kita, pencegahan yang paling pasti adalah "tidak melakukan hubungan seks sama sekali", kecuali dengan-pasangan sah kita nantinya. Selain itu, info penting, bahwa penggunaan narkoba ternyata meningkatkan perilaku berisiko terhadap penularan HIV/AIDS. Berdasarkan data Depkes (September 2002) 21,46 persen pengidap HIV/AIDS itu adalah pengguna narkotik suntik atau IDU (intravenus drug user). Berdasarkan golongan umur, kasus terbesar pada kelompok umur 20-29 tahun sebesar 43,41 persen. Rentang waktu antara seseorang terpapar HIV sampai dia sakit AIDS itu sekitar 5-10 tahun, berarti mereka sudah berperilaku berisiko ketika berumur 15-19 tahun.
Aware with good attitude
Sikap palin baik untuk membentengi kita dan orang-orang yang kita cintai dari infeksi adis adalah sikap sadar berperilaku positif terhadap Aids. Perilaku positif terhadap AIDS ini melipiuti perilaku pengetahuan yang benar tentang Aids, sikap proporsiaonal dalam bergaul dengan penderita HIV positif (ODHA) dan sikap komit untuk tidak melakukan hal-hal yang mengandung resiko tertularnya AIDS.
Dengan membekali diri kita dengan informasi yang benar berkaitan dengan HIV/AIDS. setidaknya kita juga sudah berperan dalam penanggulangan HIV/AIDS. Selanjutnya adalah menyebarkan informasi yang telah kita dapat tentang AIDS kepada teman dan keluarga. Dengan langkah ini, mereka tidak lagi memiliki stigma dan berperilaku diskriminatif terhadap Odha.
Informasi yang telah kita dapat dan kita sebarkan tadi tentu saja tidak akan ada gunanya apabila tidak kita terapkan pada diri, kita sendiri. Paling tidak, dengan memberikan contoh positif kepada lingkungan dengan menerapkan perilaku bertanggung jawab berkaitan dengan penularan HIV/AIDS ini. Langkah selanjutnya, kita bisa saja ikut bergabung dengan lembaga-lembaga yang konsen dengan HIV/AIDS.
Kita sadar, salah satu kendala penanggulangan HIV/AIDS ternyata tidak hanya terletak pada sulitnya menemukan formula obat yang tepat, tetapi juga terbentur budaya dan mitos-mitos yang negatif tentang HIV/AIDS. Oleh karena itu rambu-rambu tentang AIDS (AIDS code) berupa pita merah , kalau kita bersedia memulai menggunakan pita merah dan sadar betul konsekuensi dengan menyematkan pita itu, paling tidak kita sudah membantu dalam penanggulangan HIV AIDS.
Sekalilagi , when we aware, we will sva from AIDS
No comments:
Post a Comment