Blog for Discussing All About Biotechnologi Understanding Development, Especially Biotechnology for Modern Health and Medical
Tuesday, August 21, 2012
GALERI RAMADHAN 1433 H
Ramaddhan Mubarok telah meninggalkan ruang waktu kita. Kita berharap dapat menemui bulan penuh kemuliaan ini tahun depan, insya Allah. namun demikian kerinduan akan Ramadhan dan kecintaan terhadap Ramadhan sesungguhnya dapat diujudkan dalam kehidupan sehari-hari kita. dengan menjadikan sepanjang waktu adalah Ramadhan. Dalam artian, nilai-nilai, spirit dan aktivitas amal sholeh Ramadhan kita hidupkan sepanjang tahun hingga tidak terputus dari Ramadhan ke Ramadhan lagi. Berikut gambaran kerinduan untuk memeluk "Ramadhan Sepanjang Hayat"
Banyak cara untuk menghidupkan berbagai kenangan yang telah lewat dan menjadi inspirasi dan motivasi untuk melakukan hal-hal yang terkait. Diantara cara itu adalah dengan melihat berbagai dokumentasi, catatan, galeri dan lain sebagainya. Untuk maksud tersebut, edisi kali ini memuat "Galeri Ramadhan 1433 H".
Berbagai kelemahan manusia, telah mengakibatkan perbedaan-perbedaan dalam menginterprestasi gejala alam. Bulan, Bumu dan matahari yang sama, diamati lain oleh manusia. Sehingga timbulah perbedaan penetapan awal bulan Ramadhan. Walau banyak yang apologis akan perbedaan ini, namun bagi saya, hal ini tetap menjadi masalah. Masalah ini tentu timbul dari semangat mengkritisi berbagai aspek yang mesti dibenahi. Sebab dengan logika dan realitas sistem falak yang ada, penentuan awal bulan adalah pasti. Kecuali bulan, matahari dan bumi peredarannya sudah mengalami perubahan. Falak adalah ilmu pasti, angka-angka dapat diprediksi, tentu saja dengan melihat berbagai kondisi. Pengamatan bulan dengan telescop tercanggih sekalipun, jika suatu wilayah geografis bukan merupakan "wilayah beredarnya hilal Pertama'. mengamati hilal di wilayah itu sama seperti mengamati benda dengan mikroskop tetapi bendanya tidak berada di glass obyek yang diletakkan di meja benda.
Perbedaan penentuan awal Ramadhan, berdampak pula pada penentuan ganjil genap tanggal sepuluh hari terakhir Ramadhan. Pada penggal waktu ini diyakini sacara umum sebagai hadirnya lailatul qodar. Dan pada umumnya masyarakat meyakinin Lailatul Qodar hadir pada tanggal-tanggal ganjil, sesuai dengan hadits Rasul yang diyakini kebenarannya. Perbedaan ganjil-genap ini dapat terindikasi pada pelaksanaan I'tikaf Ramdhan sebagai ibadah andalan dalam menyambut lailatul Qodar. Sebagian jamaah menganggap satu malam adalah malam ganjil sedang jamaah yang lainj menganggap malam genap. Keyakinan ini tentu sangat sulit untuk dirubah karena menyangkut keyakinan, sedang awal bulan adalah menyangkut perhitungan dan pengamatan. Jika perhitungan dan pengamatan tepat, maka imbas pada pelaksanaan itikaf dapat dicegah. Perbedaan awal bulan dapat mengubur harapan mendapat "malam seribu bulan" yang diyakini akan berdampak pada perbaikan kualitas hidup penerimanya. Jika hal penggagalan ini terjadi akhibat "salah tanggal" tentu berdampak sangat serius. Secara probadi-badi yang pada muaranya adalah perbaikan kondisi bangsa ini jadi tinggal harapan. Inilah masalah serius dari dampak perbedaan tanggal. Oleh karenanya, ke depan harus benar-benar dikaji dan diperbaiki methode dan peralatannyam hingga sampai pada ketelitian yang prima, jika alat ya harus diupayakan sampai tingkat presisi nol koma nol nol nol sekian.
Semarak Ramadhan Di Tempat Kerja (Sekolah)
Pesantren Kilat di sekolah, sungguh merupakan kegiatan yang sangat strategis dalam membangkitkan religiusitas peserta didik. Karena pada umumnya dilaksanakan dalam waktu yang terbatas, maka orientasi kontent dari Pesantren KIlat ini lebih ditekankan pada "klinik ibadah Maghdloh" , perbaikan ibadah khos terutama sholat, dan sebagian alokasi waktu lain diisi dengan memotivasi untuk melakukan "project ramadhan" untuk tiap peserta didik. Terutama dalam menyelesaikan Ramadhan dengan baik dan menghidupkan sunah-sunah Ramadhan termasuk Itikaf pada sepuluh hari terakhir dimana peserta didik sudah libur.
Dokumen Galeri Ramadhan
Kegiatan Buka Bersama
Guru Tutwuri Handayani
ABG JAKARTA BER'ITIKAF : Siapa bilang remaja / ABG ibu kota cuma bisa hura-hura dan dugem ? kebersamaan masyarakat dimana ABG/Remaja tumbuh perlu dipupuk dalam membangun karakter ABG/Remaja. Mengingat mereka adalah aset masa depan bangsa. Dengan umur yang masih belia dan sudah barang tentu "noda dan dosa" kehidupan belum terlalu menumpuk, harapan untuk memperoleh ampunan jauh lebih besar, dan dengan kondisinya yang "lebih bersih" kans untuk memperoleh kebaikan yang lebih dari seribu bulan tentu lebih terbuka. Jika ini bisa mereka raih, maka remaja-remaja ini akan menjadi harapan bangsa di masa depan dengan "jalan Surganya". Oleh karena itu pelibatan ABG, Remaja dan orang-orang muda dalam upaya "mendapat cahaya surga" di bulan-bulan Ramadhan mendatang perlu mendapatkan dukungan kita semua.
Sehabis sholat Tarawih mereka berkumpul lagi di Mesjid untuk melakukan Itikaf dengan membaca/tadarus al Quran. Disamping itu mereka juga menyelinginya dengan berbagai sholat dan dzikir.
Jam 00.100 Biasanya sudah mulai terkantuk, namun demikian tidak sedikit para ABG/Remaja ini terus bertahan untuk tadarus. Meskipun kadang harus menerima realitas bahwa tubuhpun harus istrirahat dan mereka tertidur dalam ibadah
Menjelang jam 03.00 mereka masih terlelap dan bangun kembali melakukan Tahajjud dll. Membantu membagikan atau mendistribusikan nasi bungkus untuk sahur, atau wudlu kembali dan sholat sukhrul wudlu.
Yang Muda Remaja Mengejar Taqwa : tentu kita sangat memahami bahwa salah satu kelompok yang akan dilindungi pada saat tidak ada perlindungan kecuali perlindungan-Nya adalah Pemuda yang hatinya terpaut di Mesjid. Kumantil mantil di mesjid.
Dewasa Muda merupakan kelompok yang memulaui kehidupan nyata baru. Berbagai romantika hidup baru akan dimulai, persiapan untuk memperoleh kemudahan, kebaikan dan barokah hidup dapat diawali dengan "munajat" yang sungguh sungguh kepada Allah SWT. Dan pada sebagian malam bertahajjudlah kamu sebagai tambahan ibadah untukmu. Niscaya tuhanmu akan menempatkanmu pada tempat terpuji. Saat 'itikaf bersama sama di mesjid hal ini dapat dilakukan dengan konstan karena semua akan terbangun dan saling membangunkan.
Yang Tuapun Juga, orang tua selain perlu melakukan berbagai ibadah bagi dirinya, namun mereka juga memiliki tanggung jawab untuk seluruh keluarganya dalam melakukan ibadah dan pembelajarannya kepada istri dan anak-anaknya. Seperti yang dapat ditangkap pada berbagai riwayat, bahwa Rasulullah SAW di sepuluh hari terakhir Ramadhan membangunkan istri-istrinya untuk melakukan ibadah.
Kerja amal pun dilakukan untuk mengejar surga dengan melayani jamaah itikaf
ABG pun kerja amal membagi konsumsi untuk jamaah agar tetap di dalam mesjid; Proses ini sangat baik dalam rangka pembangunan karakter. Terutama berkaitan dengan kepemimpinan, bahwa kepemimpinan adalah proses bersama dalam saling melayani.
Dengan konsumsi dari Panitia, jamaah dapat tetap itikaf di mesjid Hingga makan sahur dan Jama'ah Subuh. Tidak perlu pulang ke rumah atau rumah makan, sehingga waktu nya dapat dioptimalkan untuk melakukan berbagai aktivitas itikaf Ramadhan.
Spirit mendapatkan 1000 bulan lebih baik menggugah para orang tua untuk menanamkan cinta i"tikaf kepada anak-anaknya.
Umur Boleh Udzur, Amal Sholeh tetap subur. Di Mesjid ini kita dapat belajar kepada mereka yang punya komitmen tinggi, sehingga meski harus terbungkuk bubgkuk dibebani perjalanan hidup, ibadah nalan terus berdegug. Subhanallah !
I'tikaf biasanya berlangsung dari jam 21.00 hingga usai sholat Jama'ah shubuh, berikut adalah suasana jamaah subuh hingga tanggal 29 Ramadhan 1433 H. Kurang lebih 220 orang jamaah pria dan 60 jamaah wanita.
Reportase oleh Darwono Tuan Guru, dilakukan dari hari ke hari selama Ramdhan 1433 H. Mohon maaf gambar mungkin kuran berkualitas karena diambil dengan camera hand phone. Terlepas dari itu semua, yang terpenting dari reportase ini adalah dapat diambil manfaatnya bagi kita semua dan kita lakukan dengan lebih baik kedepannya.
Taqobalallahu minna waminkum, taqobal yakarim. Minal 'aidin wal faizin. Mohon Maaf lahir batin. Happy Ied Mubarok 1433 H
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment